temaram lampu jalan menghiasi sudut desa
hanya ada kesunyian
terasa tentram
tanpa bising lalu lalang kendaraan
silir angin menerpa durja
ditemani kilau sang gemintang
dengan latar hitam pada cakrawala
duduk bersila gadis anindya
terpikir satu pituah
penentu pilihan di hari tua
dalam sepi menitikkan air mata
meratap nasib yang tiada berubah
sungguh malang
ia hanya beradu pada sepi yang mengajarkannya mandiri
menghadap buana sendiri
tanpa uluran tangan manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H