Hallo semua jumpa lagi di Kotekatalk yang ke 186 bersama narasumber kita Mbak Christiana Dessynta Siswijana. Christina yang panggilan akrabnya Mbak Chris lahir di Semarang, Jawa Tengah tgl 15 Desember 1972. Tumbuh dan besar di Semarang sampai menempuh sekolah menengah atas. Dia juga lulusan S1 Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW ) Salatiga tahun 1991-1997. Di saat kuliah Mbak Chris aktif berorganisasai di senat Mahasiwa, sebagai Ketua SI Dana dan Wakil Bendahara dari 1994-1997. Selain aktif di Organisasi Youth Rotary Action ( Semarang) dia sebagai Wakil Ketua 1995_1997.
Aku lanjut lagi ya ceritanya bagaimana Mbak Chris sampai keluar negri dan kecintaan dia dalam memperkenalkan Kebaya di sana. Pada bulan Agustust 1997 berangkatlah Mbak Chris itu ke Sydney untuk memantapkan bahasa Ingrisnya sebagai syarat studi S2 Comunication Management pada tahun 1999 di Bond University. COld Coast, Australia selama 1,5 th dari Januari 1999-Mei 2000.
Selama dia di Sydney dia juga magang di ASEAN Focus Group, sebuah institusi penghubung bersifat International di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya antar negara ASEAN. Dari situ Mbak Chris banyak lah menimba ilmu dan pengalaman sebagai penerjemah bahasa Ingris- Inddonesia dalam berbagai artikel aktuel dengan topik politik dan budaya Indonesia setelah lengsernya Order Baru.
Aku lanjut cerita nih bahwa Mbak Chris ini sejak th 2000 ke Swiss hingga hari ini. Mbak Chris ini darikecil memang suka sekali kebaya. Saat dari SD sampai kini dia selalu pakai kebayak kemana-mana dia pergi, terutama di saat mengunjungi acara-acara Indonesia.
Di Swiss tepatnya di Zrich dia pernah bekerja selama 2.5 th di salah satu Advertisement Company. Sejak 2013 dia aktif di berbagai organisasi sosial,politik,kerokhanian dan kebudayaan. Pada tahun 2018 dia bergabung sebagai relawan kawal pemilu dan pengurus GWJ Swiss.
Di Organisasi kerokhanian (Perki) dia bergabung dari th 2014 sampai sekarang dengan menduduki posisi sebagai Badan Pengurus Harian dan Ketua Komunitas Katolik di Swiss. Pada tahun 2020 Mbak Chris sebagai Bendahara umum pada penghimpunan diapora di Europa, sampai bulan Desember 2022.
Apresiasi pemerhati budaya Indonesia, khususnya Kebaya dan wastra Nusantara, akhirnya pada tgl 04.April 2021 dia mendapatkan Award Anugrah Kebaya yang di selenggarakan oleh Kongres Nasional Berkebaya di Jakarta.