Lihat ke Halaman Asli

Siti Asiyah

Pendiri https://www.pesanggrahan.de/

Cerita tentang Kisah "Topi Penangkal Badai" dan Hidup Baruku?

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doku Pribadi (Duisburg)Dok

Sebenarnya aku sudah putus asa untuk mencari Topi pengganti topi yang biasa aku punya. Topiku dulu aku beli di Bali saat aku liburan di sana. Tapi aku beli sudah tahun berapa, aku sendiri lupa. Kebiasaan memakai topi karena panas itu kan hal biasa. Kebiasaan itu aku lakukan di Jerman dimana aku kini berada. Ceritanya sepele, sebagai musik projekt, aku selain masak, juga persiapkan instrument dan segalanya. Na usai masak aku mandi sebelum acara di mulai. Karena rambutku basah, maka aku pakai topi agar terasa hangat dimana aku langsung harus nyetir menuju ke lokasi. Itu awalnya kenapa aku pakai topi bukan karena terik matahari. tapi karena aku tidak mau kedinginan. Karena angin dan karena badai yang dingin di negara jerman itu.  

Doku Pribadi (Bonn).

Terakhir acara aku pakai topi saat konser di Duiburg, usai itu aku sudah jarang memakai topi karena topi rusak dan satunya hilang. Rusak kenapa? karena udah tua dan kena badai angin di Hannover yang kencang sekali. Saat itu acara Zook Kotekatrip yang ke 20 kalau ngak salah. Tapiku kabur dan sobek karena badai yang kencang sekali. 

Doku Pribadi Hannover 

Dari pengalaman itu topi ku sudah tidak lagi bisa menahan badai angin yang kencang sekali. Kejadian ini juga terjadi di Belanda. Kalau kita di Belanda angin juga kencang, kita harus pakai special topi dan jacket. Dari situ hidupku mulai berubah pelan-pelan untuk membuka topiku.

Doku Pribadi (Zaandam Belanda). 

Saat aku di Belanda topi masih bisa aku pakai untuk berfoto saja, tapi tidak bisa untuk jalan-jalan karena anginnya kencang. Kalau tidak topi kita kabur dan terdampar di sungai dan selokan-selokan yang ada di sana.  

Doku Pribadi (aku tanpa topiku).

Memulai sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan pun butuh waktu, aku pelan-pelan buka topiku sampai satu persatu orang-orang yang aku kenal selalu menanyakan mana topimu. Aku cuma tersenyum-senyum saja. Hingga akhirnya aku pesan topi pengganti topi yang hilang dengan teman yang sedang liburan di Bali. Tapi topi yang seperti aku cari tidak ada. Saat aku pulang Indonesia pun aku sudah mencari-cari, topi yang aku miliki pun tidak aku temukan disana, sampai suatu hari aku sedang lewat mau belanja di Toko Asia, dari jalan aku melihat toko Teddy yang memajang topi-topi di depan tokonya.  

Doku Pribadi . 

Akhirnya dengan senyum bahagia aku menemukan topi pengganti topiku yang hilang dan rusak itu. Topi yang aku miliki sekarang tidak sama dengan topi made in Indonesia yang aku beli di Bali. Tapi topi itu mirip-mirip dan ok lah untuk mengantkannya. Akhirnya aku beli dua dan terasa lega, karena tidak harus jauh-jauh ke Bali aku mencari topi yang aku inginkan. 

Doku Pribadi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline