Lihat ke Halaman Asli

Siti Andina Aisyah

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Opini Asing di Masyarakat tentang Mudik Lebaran

Diperbarui: 20 April 2023   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: jabarnews.com

Setelah melakukan puasa satu bulan lamanya, tibalah hari yang dinanti oleh para masyarakat muslim yaitu hari idul fitri atau sering kita sebut dengan lebaran. Pada musim lebaran terdapat beberapa tradisi yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar, seperti acara open house, silaturahmi, berkumpul bersama keluarga besar, dan kegiatan lainnya. 

Pada saat lebaran ini lah yang menjadikan moment pemersatu keluarga besar yang biasanya sehari hari tidak bertemu menjadi ajang temu kangen bagi keluarga, bahkan sanak saudara yang tinggal jauh dari rumah pun menyempatkan datang pulang ke rumah untuk sekedar menjenguk keadaan rumah. 

Salah satu kegiatan yang melekat di waktu lebaran adalah mudik. Namun bagaimana jika ada beberapa masyarakat yang menilai mudik berbeda dengan masyarakat pada umumnya? Berikut beberapa unpopular opinion mengenai mudik di kalangan masyarakat.

Mudik, menjadi salah satu ajang kesempatan bagi perantau untuk pulang ke kampung halamannya. Mudik ini diyakini berasal dari bahasa jawa yang berbunyi mulih disek atau mulih dikek yang dalam bahasa indonesia berarti pulang dahulu. 

Mudik menjadi salah satu tradisi tahunan di Indonesia ketika lebaran datang. Masyarakat menjalani mudik ini dengan berbagai cara, ada yang mudik menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta, pesawat, ada pula yang memakai kendaraan pribadi seperti mobil, bahkan ada juga yang menggunakan motor untuk mudik. 

Beberapa masyarakat memaknai bahwa mudik ini menjadi ritual wajib yang harus dilakukan ketika lebaran datang. Mereka beralasan bahwa waktu lebaran merupakan waktu yang tepat untuk pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak saudara. 

Namun, terdapat beberapa opini asing dari masyarakat yang jarang kita ketahui menganggap bahwa kegiatan mudik pada saat lebaran merupakan hal yang tidak terlalu harus dilakukan. Mereka berpandangan bahwa kita bisa saja pulang kapan pun di waktu yang kita inginkan dan tidak harus pada saat moment lebaran. 

Bagi mereka mudik di waktu menjelang lebaran ini harus benar benar di persiapkan matang matang seperti tiket transportasi yang terkadang melonjak pada saat sudah dekat dengan lebaran, uang saku yang tidak sedikit, jika menggunakan mobil pribadi harus siap dengan kemacetan panjang di jalan dan lain sebagainya.

Selain itu ada beberapa perbedaan pandangan terkait dengan bagaimana mereka mudik. Ada beberapa orang berpandangan bahwa mudik menggunakan kendaraan pribadi jauh lebih efisien dan murah karena mereka menilai bahwa mereka dapat leluasa berhenti atau mampir ke tempat yang mereka inginkan. 

Selain itu juga mereka beralasan menggunakan kendaraan pribadi saat mudik supaya mereka mudah berpergian ke mana saja saat berada di kampung halaman tanpa memikirkan harus menggunakan transportasi apa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline