Lihat ke Halaman Asli

Teliti Intensi dan Potensi Waqf Behavior, Mahasiswa IPB Lakukan Key Person Interview bersama BP BISWAF IPB

Diperbarui: 9 Oktober 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tim PKM-RSH IPB Sedang Melakukan Key Person Interview Bersama Dr. Naufal Mahfudz (Dokpri)

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang beranggotakan Siti Aliyah Rhomadonah, Muhammad Rizki Abdurrahman, Muhamad Dodi Bokasa, Ihsan Hidayat, dan Mardhiyah Khoirunnisa bersama Dr. Alla Asmara, S.Pt., M.Si. sebagai dosen pembimbing telah melakukan key person interview dengan Dr. Ir. Naufal Mahfudz, M.M. selaku Kepala Badan Pengelola Bisnis, Investasi dan Wakaf (BP Biswaf) IPB pada Senin (18/09).

Kegiatan ini menjadi langkah eksplisit dalam mendukung validitas data hasil penelitian tim PKM-RSH IPB yang berjudul "Analisis Impostor Syndrome dalam Aspek Religiusitas terhadap Waqf Behavior Mahasiswa IPB dengan Pendekatan Ebbinghaus Forgetting Curve". Adapun fokus diskusi yang diperbincangkan adalah terkait dengan intensi dan potensi waqf behavior di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai mediator hubungan antara religiusitas seseorang dengan terhadap fenomena impostor syndrome.

Foto Tim PKM-RSH IPB Sedang Melakukan Key Person Interview Bersama Dr. Naufal Mahfudz (Dokpri)

Pada kesempatan tersebut, Dr. Ir. Naufal Mahfudz, M.M. mengungkapkan bahwa "Optimalisasi waqf behavior dalam lingkup institusi pendidikan tergantung dari awareness sivitas akademika yang kemudian bisa menjadi potensi untuk diaktualkan. Hal ini dikarenakan potensi menjadi result memerlukan awareness yang konsisten sehingga sosialisasi dan pendekatan yang komprehensif sangat diperlukan dalam menyebarkan informasi terkait wakaf untuk mencapai kemaslahatan umat," ujar beliau.

Muhammad Rizki Abdurrahman, perwakilan tim PKM-RSH IPB, mengatakan "Key person interview bersama Dr. Naufal Mahfudz, M.M. akan menjadi fondasi penting dalam penelitian kami. Penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan Ebbinghaus Forgetting Curve untuk lebih memahami dampak impostor syndrome terhadap aspek religiusitas dalam waqf behavior mahasiswa IPB. Hasil penelitian yang lebih lengkap akan diumumkan pada tahap selanjutnya setelah penelitian selesai dilakukan," imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline