Lihat ke Halaman Asli

Pasir Sebagai Kafan dan Kuburanku

Diperbarui: 1 Februari 2024   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berkelana dalam luasnya Padang pasir
Mencari sebatang rumput
Nan menandakan kehidupan
Pengalaman berbekal kemandirian

Menjadi dasar dan tumpuanku
Memapaki jalan berdebu nan terik
Gunung dikejauhan terlihat
bagai batu besar nan hitam pekat

Membaur bersama
Berjejeran tak terikat
Kulihat wadahku
Air tinggal seteguk

Ingin ku teguk pengeluh keringat
Terik masih tidak menampakkan bayangan diriku
Oh. Tidak ada tempat beristirahat
Kutatap sekeliling tidak ada tanda kehidupan dan orang disekitar itu.

Kutatap kembali diriku dari pangkal kaki ke badan
Masihkah kuat untuk berdiri dan berjalan?
Ataukah kuakan disini
Tumbang  bersama pasir yang menjadi kain kafan dan kuburanku

Penulis: sitiaisyah110385@gmail.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline