Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan pemanfaatan Lahan Pekarangan

Diperbarui: 24 Desember 2023   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pembukaan pelatihan Pemberdayaan Perempuan, dok.Pelatihan"

Pelatihan pemberdayaan perempuan terkait optimalisasi peran perempuan dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayuran.  

Optimalisasi kegiatan pemberdayaan perempuan ini untuk memberdayakan perempuan. Sebagai langkah dalam mengoptimalkan peran perempuan dalam pemanfaatan lahan pertanian dan pekarangan untuk tanaman sayuran.
Berdasarkan peraturan terkait pemberdayaan perempuan menjadi dasar yang ada di setiap desa itu berbeda,  dalam prioritas penggunaan dana desa. Dengan peraturan yang ada bentuk pemberdayaan masyarakat semakin digalakkan terutama para ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki kesibukan dan guna untuk menggunakan lahan pekarangan dan lahan perkebunan dan pertanian yang ada.

Guna pemberdayaan masyarakat ini, maka dilakukanlah Pembelajaran dan pelatihan terkait pemberdayaan masyarakat, yaitu pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayuran.

Dalam pelatihan ini pembukaan pelatihan dibuka oleh bapak kepala desa kemudian bapak pendamping desa itterung. Selanjutnya, pemateri dihadirkan dari dinas ketahanan pangan khususnya sayuran yang kemudian memberikan materi tentang kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan lahan pekarangan, sekaligus pemateri dari foodcasping Indonesia, yaitu sulfadli Marda, S.S, tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayur dan Zulfikri, S.P. dari foodcasping Indonesia selanjutnya dengan materi teknik bercocok tanam sayuran di lahan pekarangan.

Pemateri ini adalah bentuk praktek dan dasar penggunaan lahan pekarangan sebagaimana cara bentuk membuat biofol dan aplikasi penggunaan pupuk organik. Materi yang dibahas didalamnya yaitu:

  • Pemateri 1: Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan
    Judul materi kebijakan pemerintah dalam pemerintah dalam pemanfaatan lahan pekarangan: Simpulan materi didalamnya bahwa pemerintah dalam hal ini akan mendukung program-program tentang ketahanan pangan sebagaimana untuk mendukung kegiatan peningkatan ketahanan pangan. Banyaknya kegiatan pemerintah dinas ketahanan pangan dalam mendukung peningkatan program dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dukungan pemerintah kepada masyarakat dapat diperoleh berdasarkan permintaan proposal kelompok wanita tani yang telah dikokohkan oleh dinas pertanian kecamatan, memiliki legalitas yang kuat. maka bantuan dapat disalurkan sebagaimana permintaan dari masyarakat.
  • Pemateri 2: Sulfadli Marda, S.S. Lembaga Foodcasping Indonesia.
    Judul Materi: Inovasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayur.
    Materi yang dibahas pertama adalah latar belakang dan memperkenalkan lembaga foodcasping Indonesia dengan proses pembentukannya, selanjutnya memberikan presentasi terkait inovasi pemanfaatan lahan pekarangan seperti green house, tanam sayuran di polibag dan lainnya.
  • Pemateri 3: Zulfikri, S.P. foodcasping Indonesia.
    Judul: materi teknik bercocok tanam sayuran di lahan pekarangan.
    Materi yang dibahas diantaranya proses dan pembuatan media tanam sederhana dari botol bekas, pembuatan pupuk cair organik dengan bahan dasar yang ada di sekitar kita seperti air cucian beras, botol bekas yang ada penutupnya, sisa-sisa buah-buahan yang membusuk dengan dipotong atau dihaluskan terlebih dahulu, air perasan tebu atau gula merah kemudian dicampur dengan air biasa semua bahan diatas, disimpan dalam wadah tertutup dan kemudian difermentasi selama kurang lebih  5 hari kemudian dapat diaplikasi pada tanaman dengan menambahkan dengan air kemudian diaplikasikan kepada tanaman dengan disemprotkan atau langsung ke tanah.

Materi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan minat masyarakat dalam praktek pembuatan pupuk cair dan media tanam ini, yang selanjutnya program pemerintah desa akan menyediakan bibit tanaman untuk melanjutkan program masyarakat ini. Karena pada dasarnya segala bentuk pelatihan harus menampilkan atau di teruskan dalam bentuk pengaplikasian secara langsung di masyarakat.

Olehnya itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini, dibentuklah kelompok wanita tani dengan 4 kelompok dan setiap kelompok adalah bentuk kelompok per dusun dan diketuai oleh ibu dusun masing-masing, sebagaimana diketahui  bahwa pembentukan dan legalitas kelompok tani ini selanjutnya akan di koordinasikan kepada dinas pertanian kecamatan dan selanjutnya akan dikukuhkan dan dilantik secara bersama dengan kepala desa. Dengan kelompok tani ini, selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian khususnya sayuran dan buah-buahan, serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Menjadi petani adalah pekerjaan pilihan dan membanggakan serta menguntungkan, program pemerintah dan dukungan terhadap pertanian dapat didapatkan sebagaimana ketentuan program-program YESS dan program pemerintah lain terkait dukungan pertanian. Jangan Malu jadi Petani, menjadi petani milenial yang menyongsong kebaruan pertanian menjadi lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline