Lihat ke Halaman Asli

Makan Malam bersama di Teras Rumah

Diperbarui: 19 Desember 2023   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Makan Malam Bersama Keluarga di Teras Rumah
Keluarga adalah sumber rezeki terbaik yang dimiliki. Keluarga yang harmonis dengan semboyan saling mengasihi dan saling menyayangi serta saling membantu dan memberikan dalam suka dan duka. walau pada kenyataannya tidak semua apa yang ada dalam keluarga harmonis masalah dan tidak rukun satu sama lain, tentu pada saat tertentu ada saja hal yang menyebabkan percekcokan dan ketidakcocokan antara satu anak dengan anak yang lain, atau adanya sifat jengkel antara satu sama lain. Namun hal itu berlangsung tidak lama dan saling memahami dan memaafkan dalam berbagai kesempatan. Dengan pola komunikasi dan keharmonisan antara anak yang satu sama lain dalam keluarga tersebut.

Berbagai aktivitas satu keluarga dengan keluarga lain adalah saling melengkapi dan menyamakan persepsi untuk saling mengasihi dan menyayangi antara anggota keluarga. Dengan pola hubungan keluarga yang harmonis itu melahirkan generasi muda dan anak-anak yang mampu dan tumbuh dengan baik dalam keluarga tersebut. Hubungan tersebut yang nantinya akan menjadi hadiah terbesar kepada orang tua dengan melihat kerukunan dan kebersamaan antara anak dan cucunya.

Beberapa agenda menyambut kedatangan keluarga lain atau anak dan cucu yang tidak tinggal bersama dengan keluarga atau orang tua, adalah momentum yang selalu ditunggu oleh orang tua. momentum itu biasanya kita temukan pada saat hari libur atau lebaran sebagai ajang silahturahmi dan anak-anak serta cucu pulang kampung dan bersilahturahmi di desa.
Tepat, malam ini diadakan agenda makan malam bersama di teras rumah oleh orang tua dengan diinisiasi oleh anak pertama untuk makan bersama di teras dengan adik dan keponakan di teras rumah bersama orang tua.

Mula-mula kegiatan itu diawali setelah sholat magrib keluarga berkumpul di teras, api unggun sudah dinyalakan untuk melakukan perapian dengan agenda bakar-bakar ikan hasil mengambil di Empang. Jenis ikannya pun biasa kita kita temukan di Empang yang kemudian di sebar bibitnya bersama dengan jenis ikan lainnya dan budidaya rumput laut gracilaria. Ini memberikan aroma khas pada ikan yang hidup bersama dalam satu pembudidaya di Empang.

Adapun ikan ya g sudah dibersihkan kotorannya dan dipotong Menjadi beberapa bagian ini selanjutnya diberi bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai, serta garam dan jahe. Kemudian dibakar di perapian sehingga menjadi Ikan bakar yang khas resep dari nenek moyang kami di Bugis.

Ikan bakar dengan bumbu khas disantap bersama dengan Ranca mangga yang mulai matang sehingga rasanya perpaduan manis dan asam menambah nikmatnya santapan makan malam bersama dengan nasi panas bau khas perapian Di tungku kayu.
betapa nikmatnya makan malam bersama malam ini, menjadikan diri untuk menambah nafsu makan dan makan jadi lahap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline