Lihat ke Halaman Asli

Ketika Amien Rais Menjelma Harrison Ford

Diperbarui: 19 Januari 2019   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amien Rais. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Ada suatu masa Amien Rais terlihat sangat heroik seperti Harrison Ford (dilarang ketawa) ketika memerankan karakter presiden AS dalam film Air Force One

Film aksi Hollywood tahun 1997 itu begitu membekas dalam ingatan. Harrison Ford begitu tenang menghadapi situasi yang sangat genting, pesawatnya dikuasai komplotan teroris. Ia dengan ketenangannya dan kecerdasannya akhirnya bisa mengendalikan keadaan. Menyelamatkan istri dan anaknya, juga anak buahnya. 

Setahun kemudian chaos terjadi di Jakarta. Pusat-pusat perbelanjaan dibakar. Orang-orang menjarah apa saja. Mahasiswa turun ke jalan. Ada satu sosok yang sangat menonjol, begitu memukau. Yaitu Amien Rais. 

Ia terlihat cerdas dan lugas saat berbicara. Terlihat moderat. Cendekiawan muslim moderat. Sempurna. 

Ia tampak begitu penting pada zaman peralihan orde baru ke orde reformasi. Hingga media memberikan predikat king maker padanya.

Ketika Amien Rais mendirikan Partai Amanat Nasional pada Agustus 1998, saya bertekad akan menggunakan hak pilih pertama kali untuk mencoblos lambang matahari berlatar warna biru itu di bilik suara.

Ketika ia berperan besar mengangkat Gus Dur ke kursi RI 1, bertambah kekaguman saya. Terlahir di tengah kultur nahdliyin, naiknya Gus Dur sebagai Presiden Indonesia itu membuat saya bangga. Saya pengagum Gus Dur sekaligus pengagum Amien Rais. 

Namun ketika dengan caranya Amien Rais kemudian melengserkan Gus Dur di tengah jalan, seketika bangunan imajinasi heroik Harrison Ford dalam benak itu runtuh. Mulai timbul pikiran apa sebenarnya maunya Amien Rais. Apa ia yang sebenarnya mau jadi presiden?

Walaupun demikian, saya masih menaruh harapan besar padanya. 

Ketika Indonesia pertama kali menyelenggarakan pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004, Amien Rais maju sebagai calon presiden, saya kembali menggunakan hak pilih untuk mencoblos fotonya di bilik suara. 

Pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat itu terjadi pada masa pemerintahan Indonesia dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline