Judul : Cinta yang Baik Adalah Cinta yang Membunuh
Penulis : Tonny Tokan
Penerbit : Pohon Tua Pustaka
Tebal : 343 hal
Tahun terbit : 2019
Awal aku tertarik pada buku ini karena judul. Entahlah, judulnya cukup menawan. Jika pertama kali melihat, apa yang kalian pikirkan? Cinta yang membunuh?
Jujur saja di bab-bab awal terkesan membosankan, tetapi semakin ke dalam seperti ada magnet yang menarik agar terus membaca. Ini bukan sembarang buku. Diksi di dalam buku ini keren-keren. Ada banyak kata baru yang awalnya belum pernah aku dengar atau aku baca, jadi tahu. Jika kamu berpikir, buku ini hanya tentang cinta. Maka, kamu salah!
"Di negeri ini, kita kelebihan orang pintar, tetapi kita kekurangan orang jujur. Kita juga kelebihan orang yang banyak bicara, tetapi kekurangan orang yang mau mendengarkan. Kita juga kelebihan orang yang banyak memerintah, tetapi tidak suka berbuat terlebih dahulu." hal 263.
Juan Melky, seorang ateis-mahasiswa pembangkang yang kuliahnya sudah berantakan. Seringkali memimpin demonstrasi dengan berbagai tuntutan, seperti kenaikan BBM, kerusakan lingkungan akibat pembangunan, dll.
Sesuai judulnya, kisah cinta dalam buku ini benar-benar membunuh. Bukan hanya tentang Juan Melky dan kekasihnya, Ana. Ada kisah segitiga juga di sana, seperti Rius yang mencintai Ana, sedangkan Ana mencintai Juan. Dura Sai yang mencintai Merry, Merry yang mencintai Mathias, sedangkan Mathias tidak mencintai siapa-siapa. Mereka diselimuti cinta yang besar, tetapi mematikan. Bukan hanya membunuh perasaan, tetapi juga kehidupan mereka.