Lihat ke Halaman Asli

Kamu Tulang Punggungku dan Aku Tulang Rusukmu

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini secara berpasang-pasangan. Seperti dikutip dalam QS. Yasin:36 yaitu “Maha suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak merekaketahui”.

Tujuan berpasangan adalah untuk saling melengkapi, saling mengisi, saling mengingatkan, saling mempengaruhi satu sama lain dan saling menyempurnakan. Oleh karena itu berpasang-pasangan ialah jika salah satunya tidak ada maka yang lainnya akan merasa kehilangan.

Demikianpun yang terjadi terhadap pasangan pria dan wanita. Pria butuh wanita sebagai pendamping hidupnya. Pendamping yang bisa menerimanya dalam keadaan suka maupun duka. Pria juga butuh wanita sebagai ibu dari anak-anaknya yang akan menjadi penyemangat kerjanya. Begitupun sebalikna wanita membutuhkan pria yang penyayang dan pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Seorang Pria (suami) wajib menafkahi istri dan anak-anaknya. Oleh karena itu pria kadang disebut sebagai tulang punggung keluarga, karena prialah yang bertanggung jawab atas segala kebutuhan keluarganya. Walaupun istrinya bekerja tetapi wanita tidak wajib menafkahi keluarga. Untuk itu jika suaminya masih bekerja berarti status wanita itu bukan sebagai tulang punggung keluarga melainkan hanya membantu penghasilan suaminya saja.

Berbeda dengan pria, wanita dianggap seperti tulang rusuk yang menopang kekokohan tulang punggung. Wanita biasanya hanya sebagai pendamping dan penyemangat untuk suaminya. Tidak heran jika ada yang mengatakan “keberhasilan seorang suami tidak terlepas dari dukungan istrinya’.

Ketika suami mendapatkan kegalan dalam usahanya atau suami dalam keadaan tertekan dengan pekerjaannya. Pada saat seperti inilah peran istri sangat dibutuhkan. Tugas istri adalah mendorong dan terus memotivasi agar suami mampu menghadapi kesulitan yang dihadapinya. Istrilah yang meyakinkan suami bahwa segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Dibalik kesuliatan pasti akan ada kemudahan dan dibalik kegagalan pasti akan ada kesuksesan yang menanti.

Kepercayaan, dukungan dan motivasi yang istri berikan kepada seorang suami akan berpengaruh besar terhadap diri suami tersebut. Terimakasih semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline