Lihat ke Halaman Asli

Tak Penting

Diperbarui: 30 Desember 2022   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sinta menutup buku catatannya dengan resah. Tak tahu mengapa dua hari ini dia merasa cepat emosi, lelah dan tak ada minat melakukan apapun. Kalau penyebabnya PMS, jelas tidak. Sudah seminggu yang lalu rangkaian hari haidnya berakhir. Lalu? Hm, mungkin berikut inilah penyebabnya...

"Sin, kamu ngliat nggak, Dio sudah dua hari ini asyik mojok berdua dengan Tanti. Ngobrolnya pake lama lagi. Bahannya tak habis-habis..." Dika tiba-tiba sudah berdiri di samping Sinta dan bicara berbisik di telinga Sinta, takut terdengar Obyek pembicaraan. Maklum Dio dan Tanti berada di pojok kelas mereka.

Tanti keterlaluan pedenya, santai saja dia mendatangi tempat duduk Dio yang berada di pojok.

"San...!" Dika berseru tertahan saat Santi cuek berjalan keluar.

Tergesa Dika menyusul langkah Santi yang sudah tiba di luar.

"Kamu kok cuek banget. Katanya naksir Dio..."

"Sssst... jangan keras-keras. " Santi memotong.

"Emang kamu bener nggak peduli?!"

"Aduuh, berisik amat. Hatiku lagi hancur nih..."

"O o.. patah hati..." Dika meringis, menahan tawa.

"Sst, konyol kamu. Teman patah hati malah tertawa. Kebahagiaan kamu aneh, ketawa saat teman nangis!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline