Lihat ke Halaman Asli

Siti Sundari

Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Mengenal Layanan Bimbingan Konseling (BK)

Diperbarui: 11 Agustus 2024   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi: ig/@sitisundarithea

MITOS ATAU FAKTA

Bimbingan konseling yang identik dengan anak-anak yang mengalami masalah. Apakah benar? Karena momen atau peristiwa itu berulang, terkadang kebiasaan yang sebenarnya kurang tepat dianggap benar. Begitu juga dengan layanan bimbingan dan konseling yang ada di satuan pendidikan. 

Akan terjadi diskonsepsi dan miskonsepsi, seperti anggapan bahwa layanan BK hanya tersedia untuk anak-anak atau siswa bermasalah. Karena peristiwa yang sering dilihat oleh siswa dan bahkan guru sebenarnya benar. Namun, bimbingan konseling diperlukan untuk setiap siswa untuk mencapai kemajuan dan kemandirian yang optimal. Bimbingan konseling mencakup bidang pribadi, belajar, sosial, dan karir.

Jadi, satuan pendidikan masih dapat memberikan bimbingan dan konseling sebagai dukungan sosial dan emosional untuk mencegah masalah dan membantu siswa lebih mengenali diri dan merencanakan masa depannya, bahkan jika masalah belum terjadi. Selanjutnya, siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa? 

Apakah guru BK adalah sumber daya yang cukup? Mungkin satu guru BK akan cukup untuk satu kelas, tetapi itu jauh dari itu. Banyak lembaga pendidikan memiliki jumlah guru BK yang terbatas atau bahkan tidak memiliki guru BK. Akibatnya, tidak mungkin untuk setiap siswa mendapatkan layanan BK yang optimal. Guru BK saat ini di sekolah dapat bekerja sama dengan guru lain, kepala sekolah, dan warga sekolah untuk memenuhi hak peserta didik untuk mendapatkan layanan.

Jika satuan pendidikan tidak memiliki guru BK, kepala sekolah dapat menunjuk guru yang kompeten untuk melakukannya dan mengikuti pelatihan BK. Ini memungkinkan guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling terbaik bagi siswa mereka.

FILOSOFI DAN PRINSIP DASAR LAYANAN BK

Layanan bimbingan dan konseling (BK) adalah komponen penting dalam memberikan bantuan kepada siswa di sekolah. Seorang tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, mengatakan bahwa pendidikan harus membebaskan manusia. Layanan BK membantu siswa memahami diri mereka sendiri, lingkungan mereka, dan potensi mereka, serta membantu mereka mengatasi tantangan dan merencanakan masa depan mereka.

Layanan BK membantu siswa dalam mengembangkan minat dan bakat mereka serta mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu contoh karakter yang diharapkan siswa Indonesia adalah profil pelajar Pancasila: orang yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Layanan BK harus diberikan sesuai dengan prinsip perkembangan dan inklusi. Setiap siswa berhak mendapatkan layanan BK. Layanan BK harus memiliki etika kerja yang baik, seperti kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, responsif, aktif, dinamis, dan mandiri. Mereka juga harus fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan. Dengan memahami filosofi, prinsip, dan etika kerja layanan BK, guru dapat memberikan pendidikan terbaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline