Lihat ke Halaman Asli

Siti Sundari

Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Penalaran Matematika dan Proses Pemecahan Masalah

Diperbarui: 6 Juni 2024   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: https://pisa2021-maths.oecd.org)

Kemampuan untuk berargumentasi dengan jujur dan meyakinkan serta kemampuan untuk berpikir logis adalah keterampilan penting di dunia modern. Jika mereka ingin menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik harus tahu bagaimana memodelkan situasi yang mereka temui dengan matematika. Ketika guru mengajar matematika di kelas, mereka biasanya memulai pelajaran dengan menjelaskan konsep dan rumus. Mereka kemudian menjelaskan beberapa contoh soal dan penyelesaiannya, dan kemudian memberikan latihan soal yang serupa. Agar peserta didik mencapai kemampuan numerasi yang diharapkan, praktik ini harus diubah.Kerangka kerja PISA 2021 menggambarkan hubungan antara penalaran matematika, proses pemecahan masalah, konten matematika, konteks, dan keterampilan di abad ke-21, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Agar peserta didik belajar membaca dan menulis.

1. Rumuskan. Pada titik ini, peserta didik berusaha mengenali aspek dari masalah kontekstual yang dapat diabstraksi dan disajikan ke dalam bentuk matematika untuk diselesaikan. Mereka dapat berpikir logis dan memahami asumsi dan batasan masalah. Dalam proses merumuskan situasi secara matematis ini, beberapa tindakan dilakukan, antara lain:

* Menemukan aspek matematika dari suatu masalah nyata dan menentukan variabel yang penting.mengenali struktur matematika dalam masalah atau situasi, seperti pola, hubungan, dan keteraturan.

* Menyederhanakan situasi atau masalah sehingga lebih mudah untuk dianalisis secara matematis.

* Menggunakan variabel, simbol, diagram, dan model yang sesuai untuk menunjukkan situasi matematis

* Menentukan asumsi dan hambatan yang mendukung pemecahan masalah matematika dan penyederhanaan yang diperoleh dari konteks.

* Menampilkan masalah dalam berbagai cara, seperti mengorganisasikannya sesuai dengan konsep matematika dan membuat asumsi yang sesuai.

• Memahami dan menjelaskan bagaimana bahasa konteks suatu masalah berhubungan dengan bahasa simbolik dan formal yang dibutuhkan untuk menunjukkannya secara matematis.

• Menerjemahkan masalah ke dalam representasi matematika atau bahasa.

 2. Mengerjakan. Setelah merumuskan masalah matematis, siswa menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika untuk menyelesaikan masalah, menemukan solusi, dan menemukan solusi. Proses penggunaan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran ini termasuk dalam aktivitas berikut.

. Merancang dan menerapkan strategi untuk menemukan solusi matematika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline