Kemampuan bernalar secara logis adalah keterampilan yang diharapkan dimiliki siswa selama proses membaca dan menanggapi apa yang mereka baca. Hasil AKM diharapkan memungkinkan guru untuk menggunakan penguatan literasi untuk meningkatkan kemampuan bernalar peserta didik mereka.
Penguatan literasi ini tidak semata-mata bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk AKM, tetapi juga untuk membuat peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mampu menghadapi tantangan hidup di abad ke-21. Diagram berikut menunjukkan hubungan antara kegiatan menalar teks dan kecakapan hidup abad ke-21.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mampu membaca dengan proses penalaran yang baik juga mampu menetapkan tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka juga mampu melacak bagaimana rencana tersebut dilaksanakan, yang memungkinkan mereka untuk mengatur kegiatan belajar mereka dengan lebih baik.
Kemampuan metakognisi peserta didik sangat penting karena rangkaian proses ini. Dengan kata lain, kemampuan membaca memberi peserta didik kesempatan untuk mengonstruksi makna dan melatih kemampuan berpikir melalui teks tertulis, lisan, audiovisual, dan visual. Kemampuan reseptif ini membangun keterampilan produktif peserta didik dalam menyampaikan ide secara tertulis, lisan, visual, dan audiovisual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI