PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
By: Siti Koisah Setiawati
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang keterkaitan antara modul Paradigma dan Visi Guru Penggerak (Modul 1), modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid (Modul 2) dengan Modul Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin (modul 3.1).Ketiga modul tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat.Pada modul 1 dengan empat topik pembahasan yaitu Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional-KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak dan Budaya Positif.
Sedangkan pada modul 2 ada tiga topik pembahasan yaitu Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid, Pembelajaran Sosial dan Emosional dan Coaching untuk Supervisi Akademik.Pada modul 3 dengan topik yang pertama yaitu Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.Modul 1 dan 2 memiliki koneksi yang saling terkait dengan modul 3.1, karena sebagai seorang pemimpin pembelajaran tidaklah mudah dalam pengambilan keputusan dari kasus-kasus yang ada di sekolah, terutama kasus-kasus yang memiliki dilema etika (benar lawan benar).
Pembelajaran dari modul 1 bisa disimpulkan bahwa seorang pemimpin pembelajaran bila memahami dan mengaplikasikan ajaran dari filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) akan mampu memiliki nilai-nilai kebajikan pada dirinya sendiri sebagai prisip yang dipegangnya dalam pengambilan keputusan, mampu memiliki nilai-nilai dan menjalankan perannya sebagai guru sehingga dalam pengambilan keputusan mampu menjadi pribadi yang reflektif, berpihak pada murid dan mau berkolaboratif dengan anggota lainnya serta mampu menjadi pemimpin pembelajaran agar bisa menjadi teladan bagi murid-murid.Sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu memutuskan dan merancang visi sekolah maupun visi diri yang berpihak pada murid.
Mampu menerapkan displin positif juga merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pembelajaran guna memberikan teladan serta memiliki motivasi diri yang kuat.Hal itu sangat berpengaruh sekali pada pengambilan keputusan karena dalam disiplin positif maka seseorang sangat menghargai sebuah kesepakatan yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran diri.Keterkaitannya dengan modul 2 yaitu bahwa seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan harus berorientasi pada kebutuhan murid agar mampu memenuhi kebutuhan belajar mereka dengan baik.
Seorang peminpin pembelajaran juga harus mampu menguasai pembelajaran yang memuat kompetensi sosial dan emosional, karena hal itu sangatlah penting untuk bisa diaplikasikan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak memunculkan keraguan, kekecewaan ataupun penyesalan dikemudian har, mampu memiliki kesadaran penuh sangatlah diperlukan bagi seorang pemimpin agar mampu menganalisis kasus yang sedang dialami dengan tenang dan fokus.Kemampuan dalam percakapan dengan pendekatan coachingpun harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna membantu mengatasi kasus-kasus yang ada baik yang berhubungan dengan murid secara langsung, warga sekolah, komite dan wali murid, karena di dalam praktik coaching akan menuntun sseseorang untuk mampu menemukan ide/solusi dari permasalahan yang sedang dihadapinya, hal tersebut bisa menjadi salah satu opsi dalam trilema.
PENDAHULUAN
Program Pendidikan Guru Penggerak yang dilakukan dengan daring melalui LMS dan luring untuk kegiatan pendampingan juga lokakarya, adalah rangkaian yang harus diikuti oleh CGP dengan tuntas.Salah satunya yaitu kegiatan yang ada di LMS pada menu koneksi antar materi.CGP diharapkan mampu membuat keterkaitan antar materi yang sudah dipelajarinya dengan materi yang sedang dipelajarinya.Hal tersebut bertujuan agar CGP mampu memahami betul materi pada setiap modul dan bisa mengaplikasikannya secara maksimal dan benar.Pada artikel ini akan dipaparkan mengenai keterkaitan modul 1,2 dan 3.1 sebagai salah satu refleksi pembelajaran bagi CGP.Semoga penulisan artikel ini bermanfaat bagi pembacanya.
PEMBAHASAN DAN DISKUSI