Lihat ke Halaman Asli

Hampa

Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara sunyi yang tak bertepi,  
Kurasakan detik yang tak henti,  
Seperti jarak yang menelan arti,  
Hampa menyelimuti ruang hati.  

Langit tak lagi berseri,  
Bintang pun enggan berlari,  
Seakan dunia enggan bernyanyi,  
Tinggallah aku di sini, sendiri.  

Lukisan waktu tergores pudar,  
Kenangan membeku dalam hambar,  
Tak ada rasa, tak ada sadar,  
Segala yang indah kian memudar.  

Mencari arti yang tersesat,  
Dalam gelap tanpa jejak yang tepat,  
Namun, hampa tetap erat,  
Memeluk jiwa, enggan mengingat.  

Oh, hampa yang tiada rupa,  
Menari di balik tanya dan lupa,  
Mungkinkah ini hanya singgah semata,  
Ataukah selamanya kau akan ada?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline