Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi

Diperbarui: 20 Juli 2024   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secangkir Kopi

Secangkir kopi di pagi hari,
Menghangatkan jiwa yang masih sunyi,
Aroma harum menyapa lembut,
Mengiringi embun yang perlahan surut.

Setiap tetesnya membawa cerita,
Tentang rindu, harapan, dan cita-cita,
Dalam keheningan yang terasa hangat,
Kopi menyapa dengan kasih yang lekat.

Secangkir kopi, teman setia,
Dalam sepi atau dalam tawa,
Ia hadir mengisi relung hati,
Menyambut hari dengan semangat murni.

Buih-buih kecil di permukaannya,
Seperti mimpi yang menari-nari,
Menjelma dalam hitam yang pekat,
Namun manis dalam setiap tegukan.

Secangkir kopi, penyejuk jiwa,
Dalam hiruk pikuk dunia yang fana,
Ia hadir dengan sederhana,
Mengajarkan arti ketenangan yang hakiki.

Saat senja perlahan menutup hari,
Secangkir kopi masih menemani,
Menyulam malam dengan kenangan indah,
Menghangatkan hati yang lelah.

Oh, secangkir kopi, engkau lebih dari sekadar minuman,
Engkau adalah cerita, teman, dan harapan,
Dalam setiap tegukmu, kutemukan ketenangan,
Menemani perjalanan hidup yang penuh warna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline