Salah satu mahasiswa KKN Back To Village III Universitas Jember mengambil topik Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 pada UMKM Bawang Goreng yang berlokasi di Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.
Desa Grogol merupakan wilayah yang berada pada Kabupaten Kediri tepatnya dibagian barat dengan tujuh dusun berada didalamnya. Profesi yang dijalankan masyarakat desa Grogol mayoritas adalah sebagai pedagang. Banyak sekali usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat sekitar.
Salah satu usaha masyarakat desa Grogol adalah bawang goreng yang sudah dijalankan dari dulu. Mulai dari satu masyarakat yang mengawali usaha bawang goreng, kemudian merambat hingga masyarakat sekitarnya mengikuti usaha bawang goreng. Usaha bawang goreng sendiri sudah menjadi icon Desa Grogol.
Salah satu pelaku UMKM bawang goreng yang dijadikan sasaran adalah bapak Mariyanto. Beliau sudah melakukan usaha bawang goreng hampir 19 tahun lamanya. Sebelum adanya pandemic Covid-19, hampir setiap hari beliau memproduksi bawang goreng. Namun, setelah pandemi berlangsung Pak Mariyanto hanya memproduksi bawang goreng dua hingga tiga kali dalam seminggu. Hal ini dikarenakan terhambatnya pengiriman yang disebabkan oleh peraturan pemerintah.
Dengan adanya pandemic Covid-19 tentunya membuat seluruh pelaku UMKM terkena dampak, salah satunya usaha milik pak Mariyanto. Menurunnya tingkat jual produk dari sebelum pandemi dan sesudah pandemi menyebabkan kerugian yang cukup besar. Maka perlu adanya inovasi dan trik untuk mengembangkan usaha ditengah pandemi agar menjadi lebih maju.
Permasalah yang dihadapi pada usaha bawang goreng pak Mariyanto selain dikarenakan pandemi Covid-19, juga disebabkan oleh kurangnya daya tarik konsumen untuk membeli produk beliau. Bagaiamana tidak, pelanggan dari produk pak Mariyanto adalah konsumen yang sudah menjadi langganan beliau, sedangkan masyarakat yang lain kurang mengetahui produk yang dijual oleh pak Mariyanto. Produk yang dijual tidak dipromosikan melalui media sosial atau e-commerce. Dengan kemasan produk menggunakan plastic tanpa stiker logo akan menjadikan produk kurang dilirik masyarakat.
Kali ini mahasiswa membantu, dalam meningkatkan kualitas produk dari segi kemasan serta promosi melalui media sosial dan e-commerce guna menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk tersebut.
Untuk membuat kemasan produk lebih menarik, maka perlu merubah tampilan kemasan produk yang sebelumnya hanya menggunakan plastik sekali pakai diganti dengan plastik cup atau toples yang dapat digunakan lagi. Tidak lupa untuk menempelkan logo pada kemasan produk supaya produk terlihat lebih berkualitas.
Kemudian dalam mengatasi kurangnya promosi produk mahasiswa membantu dengan memberikan pelatihan dan mengenalkan media sosial dan e-commerce yang menajadi sarana dalam mempromosikan produk yang dijual.
Media sosial yang digunakan untuk promosi adalah Facebook dan Instagram, sedangkan e-commerce yang digunakan sebagai sarana promosi adalah Shopee. Dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan benar-benar dapat membantu para pelaku usaha agar memiliki pengetahuan lebih terkait promosi melalui media sosial dan e-commerce.