Lihat ke Halaman Asli

Siti Amina

Mahasiswa universitas Islam negeri sunan Ampel Surabaya

Kehidupan adalah Takdir

Diperbarui: 9 Desember 2023   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kehidupan adalah Takdir Allah

Oleh : Siti Amina

Takdir merupakan Ketetapan Allah terhadap mahluknya di muka bumi ini, Segala sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah terhadap mahluknya, Kita wajib untuk percaya, karena percaya terhadap qodho' dan qodar allah merupakan rukun iman. Bagaimana kita mempunyai iman yang kuat kalau saja kita tidak percaya bahwa segala sesuatu yang menimpa terhadap kita itu semua sudah menjadi garis takdir kita, dan tidak ada takdir allah kecuali didalamnya ada sebuah kebaikan buat kita.

Ustadz Hanan Attaki pernah berkata di satu kajian "Apapun yang sudah terjadi dalam hidup kita jangan katakan " Seandainya" melainkan katakan " Qodarullah" karna semua yang terjadi adalah takdir dan takdir Allah itu selalu baik, karna Allah itu maha baik".  lalu bagaimana cara kita agar bisa menerima takdir tersebut? yaitu Sabar dan ikhlas, pasrah dan menerima atas segala ketetapan allah. Banyak di kalangan kita masih susah untuk menerima takdir, atau bahkan kita pernah kecewa atas takdir Allah. Gimana sih caranya agar kita bisa menerima takdir dan berdamai dengan keadaan? Langka yang pertama kita lakukan yaitu Berkhusnudzon, berprasangka baik terhadap Allah, Allah tidak akan menguji hambanya melainkan Allah tau bahwa Hamba nya mampu untuk diberikan ujian. Selanjutnya ketika kita tau apa yang terjadi didalam hidup kita itu takdir Allah, maka kita punya harapan, Kenapa? karena allah itu sebaik-baik dzat, karena Allah selalu memberikan kebaikan dibalik itu semua, akan ada hadiah yang dipersiapkan untuk segala takdir yang sudah ditetapkan. Dan jangan lupa untuk selalu percaya semua yang terjadi pada diri kita kecuali semua itu atas kehendak Allah.

Takdir kita sudah ditentukan bahkan jauh sebelum kita dilahirkan didunia. Disebutkan dalam kitab Arba'in Nawawi Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud R.A dia berkata: Rasulallah S.A.W telah bercerita kepada kami dan beliau adalah orang yang benar " Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptannya didalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nutfah(mani), Kemudian menjadi alaqah(Gumpalan), selama itu juga, kemudian menjadi mudgah(gumpalan daging) selama itu juga, kemudian diutus malaikat, lalu dia meniupkan ruh kepadanya. Dan malaikat diperintah untuk menulis 4 perkara, tentang rizkinya, amalannya, ajalnya,dan dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia. Demi Allah, dzat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, H.R Bukhori dan Muslim.

 Kita hidup didunia tujuan nya hanya untuk yang Maha Hidup yaitu Allah, Manusia bisa saja berencana, seindah apapun raingkaian kita berencana kalau Allah tidak mentakdir kan sesuatu tersebut untuk kita, itu tidak akan terjadi pada diri kita. Sehingga disaat kita merencanakan sesuatu tetapi allah tidak mentakdirkan untuk kita, mungkin Allah tau hal ini tidak baik terhadap kita, Allah maha mengatauhi mana yang baik dan buruk terhadap mahluknya.

Akan tetapi Allah bisa saja merubah takdir kita melalui apa? Yang pertama Ikhtiar dan doa, minta kepada allah karna allah maha mengabulkan setiap doa hambanya, seperti doa nya Sayyidina Umar "jika engkau takdirkan aku termasuk orang sengsara, hapuslah takdir itu catatlah aku termasuk orang yang bahagia". 

Lalu yang kedua yakni berkhusnudzon terhadap allah, Allah berfirman Aku tergantung prasangka hambaku kepadaku, jadi berprasangka baik lah terhadap allah agar allah selalu meberikan kebaikan terhadap kita, Husnudzon atas segala nikmat yang Allah berikan, Husnudzon dalam mengahadapi ujian yang Allah berikan. Segala sesuatu yang kita kerjakan dengan positif maka kembali lagi dengan hal yang positif.  Yang ketiga yakni bersungguh- sungguh dalam berusaha, seperti firman Allah " Allah tidak akan merubah takdir seorang hambanya sampai mereka merubah keadaan diri mereka sendiri" .

Disini dapat disimpulakan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita itu semua atas kehendak Allah itu semua merupakan Takdir yang tidak bisa kita pungkiri, yang terpenting dalam hidup kita  adalah bersyukur, bagaimana kita dapat menjalani hidup kita kalau saja kita tidak bersyukur atas segala yang dilimpahkan kepada kita. Kehidupan didunia ini hanya sementara, Dunia ini Fana, jadi bagaimana cara kita agar memiliki bekal yang banyak untuk kelak di kehidupan yang nyata yakni dunia akhirat. Ikhlas dan sabar adalah kunci dalam menjalankan sebuah takdir yang telah ditetapkan, percaya bahwa allah selalu memberikan kebaikan dibalik semua itu. Dan allah tidak akan membiarkan hamba nya untuk sengsara secara terus menerus akan ada pelangi setelah hujan, Hanya saja Allah ingin tau seberapa kuat iman hambanya dan seberapa besar Ikhtiar dalam memohon kepanya. Jika kita sudah bisa berkhusnudzon kepada allah hidup kita akan jauh lebih tenang dan Takdir yang terbaik adalah apa yang sedang kita jalani.

Semoga dengan sedikit ilmu yang saya sampaikan dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua dan juga dapat menjadikan kita semua semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi hamba yang selalu Berkhusnudzon kepada Allah atas segala hal yang sudah ditakdirkan kepada kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline