Salah satu upaya penting dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional dilakukan melalui kegiatan Product Workshop. Kegiatan yg berfokus pada pengembangan produk anyaman bambu sebagai salah satu unggulan daerah Kabupaten Jombang ini diselenggarakan dalam rangkaian Program Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM UPUD) dengan judul PM-UPUD Peningkatan Inovasi, Digitalisasi, dan Manajemen Pemasaran Produk Unggulan Anyaman Pandan dan Bambu di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Product workshop yang berlangsung pada 27 September 2024 dengan tema "Anyaman Bambu Lokal, Kualitas Global," ini memiliki satu tujuan utama, tembus pasar ekapor. Kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat pengrajin ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2024.
Pelaksana kegiatan, yang terdiri dari tim pengabdian masyarakat Universitas Surabaya dan Universitas Dinamika, bekerja sama dengan Bhima Aneka Besek---sebuah UMKM yang menjadi mitra dalam kegiatan PM UPUD---terus berkomitmen untuk memajukan produk lokal ini. "Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata kami terhadap pengembangan produk unggulan daerah. Melalui inovasi desain yang dikerjakan bersama mahasiswa dan pelaku UMKM, kami berharap produk-produk ini mampu berkompetisi di pasar internasional," ujar Siti Zahro, dosen sekaligus ketua pelaksana kegiatan PM UPUD.
Dalam Product Workshop yang digelar pada hari ini, melibatkan mahasiswa dari program studi Desain Manajemen Produk sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa berperan aktif dalam mengusulkan ide desain yang kemudian dieksekusi langsung bersama UMKM mitra. "Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses produksi.
Ini merupakan pembelajaran yang nyata di lapangan, di mana mereka dapat berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM serta memahami tantangan yang dihadapi dalam industri kerajinan tangan," jelas Siti Zahro.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa dan pelaku UMKM berdiskusi mengenai inovasi desain yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional dan berorientasi pada pasar global. Proses ini melibatkan penciptaan produk baru yang memadukan unsur kearifan lokal dengan tren global sehingga produk yang dihasilkan mampu memenuhi selera pasar internasional.
"Produk seperti ini mungkin tidak laku di pasar dalam negeri, namun justru sangat laku dan banyak diminati untuk pasar global di luar negeri sana" penjelasan Arief Susanto pemilik Bhima Aneka Besek memberikan penilaian terhadap usulan desain dari mahasiswa.
Workshop ini tidak hanya menjadi ajang bagi UMKM dan akademisi, tetapi juga didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). "Kami menyambut baik program yang mendorong sinergi antara akademisi dan pelaku UMKM ini. Kami memberikan dukungan penuh untuk kolaborasi ini, kami berharap program, ini semakin membawa semangat teman-teman pelaku UMKM untuk terus berkarya" ujar Danang Praptoko Kepala Bappeda Kabupaten Jombang.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Keterlibatan berbagai pihak juga memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya inovatif dari segi desain, tetapi juga berkualitas tinggi sesuai dengan standar internasional.
Produk anyaman bambu dari Kabupaten Jombang memiliki potensi besar untuk diekspor ke luar negeri. Selain karena bahan bakunya yang melimpah, keunikan dan keindahan dari kerajinan tangan berbasis bambu ini sangat diminati oleh negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan potensi ekspor tersebut, tim pelaksana pengabdian masyarakat juga akan mengadakan rangkaian kegiatan tambahan di tahun berikutnya seperti pelatihan pemasaran digital, persiapan katalog produk dan juga pemahaman bahasa asing untuk pelaku UMKM