KKM UIN Malang 79, 149, dan 9 Desa Ngadireso sukses menggelar sosialisasi tentang pencegahan pernikahan usia dini dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang bertempat di Balai Desa Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (18/1/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Ngadireso, Bapak Nur Salim, dosen pembimbing lapangan, serta Ketua PKK Desa Ngadireso, Ibu Ngatipah Nur Salim beserta pengurus dan anggotanya dan mendatangkan Dr. H. Miftahul Huda, S.HI., M.H., dosen Fakultas Syariah UIN Malang dan Ketua Family Corner Fakultas Syariah sebagai pemateri. Dukungan penuh dari seluruh elemen desa membuat kegiatan ini berjalan sukses dan mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Seminar tersebut bertujuan untuk menurunkan angka pernikahan dini dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Ngadireso.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi pertama oleh Dr. H. Miftahul Huda, S.HI., M.H., yang membahas mengenai bahaya pernikahan usia dini, yang masih marak di desa Ngadireso. Dr. H. Miftahul Huda, S.HI., M.H. memaparkan bahwa sebagai orang tua, harus memberikan dukungan penuh kepada anak-anak untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, serta menghindarkan mereka dari pernikahan dini yang dapat menghambat perkembangan mereka. Orang tua harus memastikan anak-anak mereka fokus pada pendidikan dan memperdalam ilmu agama agar anak terhindar dari hal yang tidak diinginkan dan tidak terjebak dalam komitmen pernikahan di usia muda yang berisiko.
Beliau juga menekankan bahwa pernikahan pada usia muda berisiko bagi kesehatan fisik dan mental, serta menghambat perkembangan remaja, terutama perempuan, dalam mengakses pendidikan dan kesempatan hidup yang lebih baik. Beliau menegaskan bahwa pernikahan usia dini sering kali berdampak pada hilangnya kesempatan bagi para remaja untuk melanjutkan pendidikan, mengembangkan potensi diri, serta mengakses peluang-peluang yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan. Tidak adanya pendidikan yang memadai, para remaja, khususnya perempuan, akan mengalami siklus kemiskinan dan ketergantungan ekonomi, serta menghambat perkembangan sosial dan ekonomi mereka.
Setelah materi pernikahan dini, sesi kedua tentang PHBS disampaikan oleh dua mahasiswa KKM UIN Malang, Sulistiani dan Akfa Atiatur Rahma. Mereka mengedukasi pentingnya pola hidup sehat, seperti memilih makanan bergizi. Dalam presentasinya, mereka memaparkan perbandingan antara makanan yang bergizi dan makanan yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit.
Dengan kerjasama antara kelompok KKM dan ibu-ibu PKK, diharapkan acara ini memberi dampak positif, khususnya dalam mengurangi pernikahan dini dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Sosialisasi ini mendapat apresiasi dari ibu-ibu PKK yang hadir dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H