Lihat ke Halaman Asli

Fakta dan Hoaks Vaksinasi Covid-19

Diperbarui: 18 November 2021   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Satu tahun lebih negara Indonesia dilanda pandemic Covid-19, sejak tahun 2019 sampai saat ini. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya penanganan dan pencegahan kasus covid-19. Mulai dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan Vaksinasi massal. 

Vaksinasi dinilai sebagai salah satu upaya yang paling efektif untuk mengatasi pandemic covid-19 yang masih terus berlangsung di negara ini. Vasinasi adalah pemberian vaksin atau antigen yang dapat merangsang pertumbuhan sistem imun di dalam tubuh . Dengan prosedur vaksinasi yang benar, diharapkan tubuh dapat memperoleh kekebalan tubuh yang optimal. 

Pada dasarnya sistem kekebalan tubuh manusia dapat terbentuk secara alami ketika sesorang terinfeksi virus atau bakteri. Namun, virus corona memiliki resiko yang sangat besar bahkan sampai kematian dan daya tularnyapun tinggi dibandingkan dengan virus-virus lainnya. Oleh karena itu diperlukan upaya lain untuk merangsang pembentukan sistem imunitas didalam tubuh manusia, yaitu vaksinasi. 

Tujuan diberikannya vaksinasi covid-19 yaitu untuk membentuk herd immunity (membentuk kekebalan kelompok, menurunkan kesakitan dan resiko kematian akibat covid-19, melindugi dan nenperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan untuk menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial ekonomi masyarakat. 

Kebijakan pemerintah dalam program vaksinasi covid-19 tentu mendapat respon positif dan negative dari masyarakat. Banyaknya berita-berita hoax mengenai vaksin covid-19 seakan menambah ketakutan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Hoax yang berkembang dalam masyarat mengenai vaksinasi covid-19 yaitu vaksin berisikan microchip, vaksin menimbulkan infeksi covid-19, mempengaruhi kesuburan wanita, dan bahkan vaksin dianggap dapat merubah DNA seseorang. 

Dilansir dari laman siloamhospitals.com, dijelasakan bahwa vaksin covid-19 aman digunakan. Semua vaksin telah melalui uji klinis untuk memastikan keamanan penggunaanya yang melibatkan jutaan orang dari bebagai ras etnis dan usia. Bahkan vaksin covid-19 yang beredar di Indonesia telah mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). 

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi di zaman sekarang ini, banyak media yang gencar memberitakan tentang fakta-fakta vaksinasi covid-19. Hal ini tentu memberikan dampak yang positif terhadap program vaksinasi dari pemerintah. Berdasarkan data yang dilansir dari laman covid19.go.id per tanggal 17 November 2021, sebanyak 132 juta jiwa masyarakat Indonesia telah melakukan vaksinasi dosis pertama, dan dosis ke 2 sebanyak 86 juta jiwa. 

Masyarakat saat ini semakin bijak dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Mereka lebih memilih mencari fakta kebenaran mengenai vaksinasi ketimbang hoax-hoax yang beredar. Dengan demikian kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi semakin bertambah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline