Lihat ke Halaman Asli

Siti Sapuroh

Mahasiswi

KKNT UPI: Upaya Meningkatkan Keterampilan Literasi Sains Siswa di Era Pandemi

Diperbarui: 1 Oktober 2021   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Covid-19 telah memberikan perubahan yang sangat besar dalam semua aspek kehidupan, terutama dalam aspek pendidikan. Para pelajar baik di usia sekolah maupun perguruan tinggi, telah didorong untuk melakukan perubahan secara ekstrem pada implementasi teknologi pendidikan dalam waktu sekejap.

Institusi Pendidikan harus berlari untuk mendesain ulang kegiatan pembelajaran bagi semua usia dari rumah. Sisi baiknya, tekanan yang didapatkan baik secara individual, organisasi maupun masyarakat secara umum dalam menghadapi pandemi dan krisis kali ini justru dapat mempercepat proses perwujudan masyarakat industry 4.0.

Di masa sekarang, pendidikan bukanlah lagi persoalan mentransfer pengetahuan secara gamblang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, siswa dituntut memiliki keterampilan-keterampilan yang menunjang dalam proses pembelajaran untuk bekal kehidupan. Salahsatu keterampilan yang perlu dimiliki siswa adalah keterampilan literasi sains.

Hal ini tidak akan diperoleh hanya dengan mengubah proses pembelajaran yang dari papan tulis menuju virtual,tidak pula dari kelas konvensional menuju kelas online. 

Kita perlu secara ekstrem mentransformasi cara kita belajar dan mengajar keterampilan sains dan teknologi yang selama ini dilakukan, dari pembelajaran satu arah dan berorientasi hafalan menuju pembelajaran yang bersifat personalisasi, mengedepankan keterampilan belajar secara mandiri dan berkelanjutan.

Salah satu aspek yang diukur oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui hasil Indonesian National Assessment Program (INAP) yang dirilis pada tahun 2018 adalah kompetensi sains atau literasi sains. Literasi sains menjadi salah satu kompetensi yang sangat kurang bagi siswa Indonesia.

Seringkali orang memiliki persepsi yang kurang tepat tentang literasi sains. Mereka beranggapan bahwa literasi sains hanya tanggung jawab guru sains saja. 

Bisa jadi karena mereka menganggap literasi sains adalah siswa harus menguasai mata pelajaran sains saja. Perlu ditegaskan bahwa literasi sains bukan berarti siswa harus menguasai pelajaran sains saja.

 Akan tetapi bagaimana siswa mampu berpikir dan bertindak berdasarkan metode ilmiah. Ketika menghadapi masalah maka siswa akan mampu menyelesaikan masalah tersebut menggunakan metode ilmiah atau pola penyelesaiannya mengikuti alur ilmiah.

Untuk itu, dalam meningkatkan keterampilan literasi sains siswa di Indonesia, Universitras Pendidikan Indonesia (UPI) bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LPPM) menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka- Pusat Prestasi Nasional yang dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Agustus-26 September, dimana kegiatan ini dilakukan secara daring untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Pelaksanaan KKNT ini dilakukan di daerah masing-masing. Siti Sapuroh , seorang mahasiswi program studi Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia dari kelompok 7 yang di bimbing oleh Bapak Faisal Sadam Murron, M.Pd., melaksanakan kegiatan KKNT di MTs Nurul Hikmah. Dengan diadakannya kegiatan KKNT ini diharapkan terjadi peningkatan minat literasi sains siswa di MTs Nurul Hikmah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline