Lihat ke Halaman Asli

Siti Zumaroh

Guru TK Glapansari Parakan temanggung

Aksi Nyata Budaya Positif "Membuat Keyakinan Kelas"

Diperbarui: 5 Januari 2022   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

LAPORAN HASIL AKSI NYATA 

MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

 " MEMBUAT KEYAKINAN KELAS KEMUDIAN MENJALANKAN KEYAKINAN KELAS YANG SUDAH DISEPAKATI BERSAMA"

Oleh Siti Zumaroh, S.Pd

CGP -- Angkatan 4 Kab. Temangung

Guru TK Tambak Desa Glapansari

LATAR BELAKANG

Tujuan Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses menuntun, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, Guru sebagai pamong mengarahkan anak agar tidak kehilangan arah dan anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dengan cara yang tepat, positif, dan terarah.

Membangun budaya positif merupakan salah satu cara mencapai tujuan Pendidikan, Budaya positif dapat dimulai dari lingkup kelas yang kemudian dapat meluas menjadi budaya sekolah. Seperti kita ketahui bersama bahwa tujuan membangun budaya positif di sekolah adalah membangun karakter anak. Budaya positif dapat dikaitkan sebagai disiplin positif. Makna kata disiplin dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Ki Hadjar menyatkan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks Pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Disiplin diri dapat membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan, sesuatu yang dihargai dan bermakna.Dengan kata lain disipin diri juga mempelajari bagaimana cara mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih Tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai.

Keyakinan kelas dibuat untuk memperoleh disiplin diri. Keyakinan kelas yang dibuat bersama dapat membentuk budaya positif dan karakter kuat melalui pembiasaan-pembiasaan dan perilaku positif warga kelas. Setiap Tindakan atau perilaku yang dilakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut kemudian menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya membentuk budaya positif. Untuk terbentuknya budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama diantara warga kelas. Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan serta visi sekolah tersebut. Suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, dari pada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan. Keyakinan kelas yang dibuat, disepakati, dan dijalankan akan lebih bermakna pada anak dari pada hanya mendengarkan peraturan-peraturan yang mengatur perilaku mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline