Lihat ke Halaman Asli

Siti Zubaidah

Long Life Learner

Agar Anak Cerdas Emosi Sejak Dini

Diperbarui: 5 Juli 2023   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Freepik, diolah penulis

Menurut penelitian Empathy Quotient  kecerdasan emosi pada anak erat kaitannya dengan faktor genetik atau keturunan. Bahwa faktor genetik menyumbang sebanyak 10% kecerdasan emosi dan empati pada anak. Selain faktor genetik, tentu saja lingkungan non keluarga dan pola asuh sangat menentukan kecerdasan emosi dan empati anak.

Faktor Genetik

Seorang ayah yang selalu memukul atau melempar sesuatu saat marah dan  kejadian tersebut dilakukan dan dilihat anaknya berulang kali akan membuat anak meniru melakukan hal tersebut jika sedang dalam kondisi marah. 

Contoh lain seorang ibu yang saat marah memiliki kebiasaan berteriak sambil memukul pintu kemudian pergi akan menurunkan kebiasaan yang sama pada sang anak saat anak mengalami kejadian yang sama.

Faktor Lingkungan

Lingkungan memang sangat menentukan karakter seseorang. Jika seseorang yang dalam keluarganya dididik untuk berbicara dengan lembut dan santun namun jika sering berinteraksi dengan lingkungan yang kesehariaannya berbahasa kasar dan kotor, maka lambat laun cara berbicaranya akan terbawa dengan lingkungan sosialnya. 

Jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dan perhatian terhadap kecerdasan emosi anak akan memunculkan anak-anak yang memiliki perasaan berharga terhadap dirinya dan percaya diri dalam menghadapi kehidupan sosialnya.

Namun jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang abai terhadap kecerdasan emosi anak, maka anak mengalami gangguan emosional, seperti sulit mengekspresikan perasaan, berkomunikasi dan berhubungan sosial dengan orang lain dan memahami emosi.

Faktor Pola Asuh

Pola asuh orang sangat menentukan kecerdasan emosi pada anak. Jika orang tua dapat memberi contoh nyata dan melatih anak untuk mengekspresikan dan mengelola emosi sejak dini maka anak akan memiliki kecerdasan emosi yang baik. 

Sering kita jumpai contoh nyata di sekitar kita, seorang ibu yang kerap marah dan mengomel dengan nada dan intonasi tinggi saat sedang mengingatkan anaknya akan menurunkan sifat yang sama pada anaknya jika dilakukan berulang-ulang dan dalam rentang waktu yang lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline