Sepakbola di Indonesia bukan sekadar olahraga, melainkan fenomena sosial yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dari tingkat akar rumput hingga elit, sepakbola menjadi simbol identitas, wadah aspirasi, dan sumber hiburan. Namun, di balik kegembiraan dan antusiasme yang tinggi, sepakbola Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur yang kurang memadai hingga tata kelola yang belum optimal.
Kajian, Sepakbola sebagai Fenomena Sosial
Sepakbola di Indonesia telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat. Hal ini terlihat dari:
Tingginya antusiasme dan dukungan terhadap klub lokal: Sejak usia dini, anak-anak Indonesia telah terpapar dengan budaya sepakbola, baik melalui keluarga, teman, maupun media. Hal ini melahirkan loyalitas dan dukungan yang kuat terhadap klub lokal, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Arema Malang. (Supriyanto, 2018)
Keberhasilan klub lokal di kancah nasional maupun internasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pendukungnya. (Suryanto, 2019).
Mengapa Sepakbola Menjadi Fenomena Sosial?
Ada beberapa hal yang menjadi alasan sepakbola diantaranya:
1. Identitas dan Belongingness:
Identitas Kelompok: Sepak bola menciptakan rasa kebersamaan dan identitas kelompok. Suporter merasa terikat satu sama lain melalui dukungan terhadap tim kesayangannya.
Belongingness: Perasaan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar memberikan kepuasan psikologis yang mendalam.