Lihat ke Halaman Asli

Siti Khoirnafiya

Pamong budaya

Menjelajahi Jiwa Manusia: Folklor dalam Lensa Bronislaw Malinowski

Diperbarui: 26 Agustus 2024   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jenis-jenis Folklor

Folklor adalah segala sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi secara turun-temurun, baik dalam bentuk lisan, tulisan, ataupun benda. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris, "folk" yang berarti rakyat dan "lore" yang berarti tradisi. Jadi, folklor bisa diartikan sebagai tradisi yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun.

Folklor secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Folklor Lisan (Verbal Folklore)

    • Prosa rakyat: Cerita rakyat yang disampaikan secara lisan, seperti dongeng, mite, legenda, dan fable.

      • Mite: Cerita tentang asal-usul alam semesta, dewa-dewi, atau kepercayaan masyarakat. Contoh: Legenda Danau Toba, Roro Jonggrang.

      • Legenda: Cerita tentang peristiwa sejarah yang sudah dibumbui dengan unsur-unsur khayalan. Contoh: Sangkuriang, Nyi Roro Kidul.

      • Dongeng: Cerita rekaan yang berisi tentang kehidupan sehari-hari, tokoh-tokoh khayalan, dan mengandung nilai-nilai moral. Contoh: Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih.

    • Sajak dan puisi rakyat: Pantun, syair, gurindam, dan bentuk puisi tradisional lainnya.

    • Bahasa rakyat: Peribahasa, teka-teki, dan ungkapan-ungkapan lainnya yang mencerminkan kebijaksanaan masyarakat.

  2. Folklor Setengah Lisan (Partly Verbal Folklore)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline