Marvin Harris: Sang Materialis Budaya
Marvin Harris, seorang antropolog asal Amerika Serikat, dikenal luas karena pendekatannya yang unik dalam memahami budaya manusia. Aliran yang ia kembangkan, materialisme budaya, menempatkan faktor lingkungan dan ekonomi sebagai dasar dalam menjelaskan berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya.
Karya Utama dan Ide-Idenya
Salah satu karya Harris yang paling terkenal membahas tentang "Sapi, Babi, Perang, dan Tukang Sihir: Menjawab Teka-Teki Kebudayaan". Dalam buku ini, Harris berusaha memberikan penjelasan rasional terhadap berbagai praktik budaya yang sering dianggap aneh atau irasional.
Inti dari pemikiran Harris adalah bahwa budaya manusia pada dasarnya adalah adaptasi terhadap lingkungan fisik dan ekonomi. Praktik-praktik budaya, seperti kepercayaan, ritual, dan norma sosial, bukanlah semata-mata hasil dari pemikiran abstrak, melainkan respon terhadap kebutuhan biologis dan sosial.
Harris menganalisis mengapa masyarakat Hindu di India sangat menghormati sapi. Ia berargumen bahwa sapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai penghasil pupuk dan tenaga kerja, sehingga melindunginya secara religius adalah cara untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat.
Kontribusi dan Pengaruh
Pemikiran yang Provokatif: Karya Harris seringkali memicu perdebatan sengit karena menantang pandangan tradisional tentang budaya.
Fokus pada Materialitas: Harris mengingatkan kita bahwa budaya tidak lepas dari konteks material dan ekonomi.
Penerapan Metode Ilmiah: Ia menggunakan metode ilmiah untuk menganalisis data antropologi dan sejarah.
Sementara itu buku yang menjadi penting pada gagasannya menurut saya adalah Cultural Materialism: The Struggle for a Science of Culture.