Lihat ke Halaman Asli

Siti Khoirnafiya

Pamong budaya

Jalan Pulang Merawat Bumi dengan Pendidikan Adat

Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumentasi pribadi penulis 

Bumi Merintih, Kita Bergerak

Bayangkan Bumi sebagai tubuh raksasa yang sedang sakit. Demamnya semakin tinggi, detak jantungnya tidak teratur, dan napasnya sesak. Perubahan iklim yang ekstrem, polusi yang merajalela, serta kerusakan ekosistem adalah gejala penyakit yang semakin parah.

Sebagai penghuni Bumi, kita adalah sel-sel yang membentuk tubuh raksasa ini. Tindakan kita, baik besar maupun kecil, berdampak langsung pada kesehatan planet kita. Pemanasan global mengakibatkan cuaca ekstrem yang semakin sering dan intens, mencairnya es di kutub, dan naiknya permukaan air laut. Polusi udara dan air mengancam kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Deforestasi dan kerusakan habitat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.

Untuk itulah kita perlu peduli, mengapa? 

  • Bumi adalah satu-satunya rumah yang kita miliki. Jika Bumi sakit, kita semua akan merasakan dampaknya.

  • Lingkungan yang sehat adalah kunci untuk hidup sehat. Udara bersih, air bersih, dan makanan sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

  • Dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan seringkali dirasakan lebih parah oleh masyarakat miskin dan marginal.

  • Kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga planet ini bagi generasi mendatang.

Peran Pendidikan dalam Menyelamatkan Bumi? 

Pendidikan adalah kunci untuk membangun kesadaran dan mengubah perilaku. Pendidikan lingkungan yang komprehensif dapat membekali kita dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline