Dongeng menurut James Danandjaja
James Danandjaja, seorang ahli folklor Indonesia, memberikan definisi yang cukup komprehensif mengenai dongeng. Menurutnya, dongeng adalah:
Cerita Prosa Rakyat: Dongeng termasuk dalam kategori cerita rakyat yang disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi.
Tidak Dianggap Benar-Benar Terjadi: Dongeng bersifat fiktif dan tidak mengklaim kebenaran historis. Baik pencerita maupun pendengar memahami bahwa dongeng adalah rekaan.
Bersifat Hiburan: Tujuan utama dongeng adalah untuk menghibur. Namun, selain hiburan, dongeng juga seringkali mengandung pesan moral, nilai-nilai sosial, dan pengetahuan tentang alam sekitar.
Tidak Terikat Waktu dan Tempat: Setting waktu dan tempat dalam dongeng seringkali tidak spesifik atau bahkan bersifat fantastis. Hal ini memberikan kebebasan bagi pencerita untuk menciptakan dunia imajinatif.
Ciri-ciri Dongeng Menurut Danandjaja
Kolektif: Dongeng merupakan hasil karya kolektif dari masyarakat. Cerita ini mengalami perubahan dan penyesuaian seiring waktu, sehingga tidak ada satu versi yang dianggap paling benar.
Lisan: Dongeng awalnya disebarluaskan secara lisan, sehingga gaya bahasanya cenderung sederhana dan mudah dipahami.
Anonim: Pencipta asli dongeng seringkali tidak diketahui.
Berpola: Dongeng memiliki struktur cerita yang khas, seperti adanya pengenalan tokoh, konflik, klimaks, dan penyelesaian.