Lihat ke Halaman Asli

Siti Khoirnafiya

Pamong budaya

Mengapa Malam Mingguan dengan Makan Bersama sebagai Ritual? Tinjauan Antropologis

Diperbarui: 11 Agustus 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan: Makan dalam Perspektif Ritual

Makan bersama keluarga bukan sekadar mengisi perut, melainkan sebuah ritual? Mengapa demikian? 

Ya. mari kita bahas lebih dalam tentang definisi ritual menurut berbagai ahli.

Ritual adalah serangkaian tindakan yang memiliki makna simbolis dan dilakukan secara berulang, sering kali terkait dengan kepercayaan, agama, atau tradisi tertentu. Tindakan-tindakan ini biasanya dilakukan pada waktu dan tempat tertentu, dengan tujuan untuk menghubungkan diri dengan sesuatu yang dianggap sakral atau suci.

Para ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, dan psikologi agama, telah memberikan definisi yang beragam mengenai ritual. Berikut adalah beberapa pandangan mereka:

  • Koentjaraningrat: Menurut antropolog Indonesia ini, upacara ritual adalah "sistem aktivitas atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan berbagai macam peristiwa yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan." Dengan kata lain, ritual merupakan bagian integral dari kehidupan sosial budaya masyarakat.  

  • Victor Turner: Antropolog budaya ini melihat ritual sebagai "transformasi simbolis dari beberapa pengalaman kebutuhan primer manusia." Ritual, menurutnya, adalah cara manusia untuk memberikan makna pada pengalaman hidup dan menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya.

  • Clifford Geertz: Antropolog budaya ini menekankan aspek simbolis dari ritual. Baginya, ritual adalah "sistem simbolis yang menyatukan manusia dengan sesuatu yang dianggap sakral." Melalui simbol-simbol yang digunakan dalam ritual, manusia berusaha untuk memahami dunia dan tempat mereka di dalamnya.

  • Mircea Eliade: Sejarah agamawan ini melihat ritual sebagai cara untuk "menghidupkan kembali" peristiwa-peristiwa suci yang terjadi pada masa lalu. Ritual, menurutnya, adalah jembatan antara dunia manusia dan dunia ilahi.

Meskipun definisi mereka berbeda-beda, para ahli umumnya sepakat bahwa ritual memiliki beberapa unsur umum, antara lain:

  • Simbol: Ritual menggunakan simbol-simbol untuk mewakili ide-ide abstrak atau kekuatan-kekuatan yang dianggap sakral.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline