Lihat ke Halaman Asli

Siti Khoirnafiya

Pamong budaya

Ketika Ku Galau

Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi penulis

Hujan rintik, menetes di kaca,

Menyapa hati yang pilu terluka.

Bayangmu hadir, dalam setiap tetes,

Menyisakan kenangan, yang tak terlupa.

Senyummu dulu, bagai mentari pagi,

Menghangatkan jiwa, yang dingin dan sepi.

Kini hanya bayangan, yang terukir di hati,

Menyisakan luka, yang tak kunjung sembuh lagi.

Langkahku terhenti, di ujung jalan,

Menatap langit, yang kelabu dan suram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline