Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi dari Idol Kpop

Diperbarui: 16 November 2021   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya seorang penggemar dari boyband korea yang bernama "EXO" selama beberapa tahun, saya menyadari beberapa hal yang mungkin tidak akan terjadi, jika saya tidak pernah menjadi seorang penggemar. Semua itu berawal saat salah satu teman sebangku saya bilang, "aku iri sama kamu, kok bisa dapat semua yang kamu mau."

Awalnya saya menyadari bahwa kehidupan saya mengalami sedikit perubahan semenjak menyukai kpop, dan ekspetasi saya tidak terlalu tinggi terhadap perubahan hidup saya, tapi setelah saya pikirkan secara baik baik, benar juga omongan dia. Kalau saya bukan penggemar K-Pop, mungkin saya tidak akan pernah menjadi siapa saya sekarang. Dan tentunya, atas kuasa Tuhan saya bisa menjadi seperti ini.

Penyanyi atau aktor di Korea Selatan harus melewati beberapa tahun masa trainee, lalu setiap minggunya beberapa dari para trainee tersebut akan dieliminasi dan terus begitu sampai yang terbaik dari mereka akan terpilih. Semua hal itu membuat mereka harus terus bekerja keras, dan mengingat kenapa mereka memulai perjalanan mereka sebagai seorang trainee.

Masa trainee bisa hanya beberapa bulan untuk mereka yang memiliki bakat dan keberuntungan besar, tapi untuk beberapa orang, mereka harus melewati 5 sampai 8 tahun masa trainee sampai akhirnya mereka bisa debut sebagai seorang idola.

Hal hal itu membuat saya sadar bahwa untuk mengejar mimpi, saya tidak bisa bermalas-malasan dan berleha-leha setiap hari. Hanya melihat berita terbaru tentang idola saya dan lupa kalau saya sendiri punya kehidupan. Dan akhirnya, idola saya membuat saya berkaca dan melihat apa yang belum, dan bisa saya raih. Mereka juga memberi kami beberapa kata motivasi sehingga kami lebih semangat menjalani hari hari yang berlalu di kehidupan kami.

Contoh yang palimg saya ingat terjadi di awal-awal saya menyukai K-Pop adalah bagaimana nilai saya di sekolah mendadak naik, hanya karena saya malu terhadap idola saya. Idola pertama saya adalah Kim Junmyeon, leader dari boyband bernama "EXO"

Tahun 2018 adalah tahun awal saya duduk di bangku SMA, dan saya yang sangat tidak suka kimia dan selalu mendapatkan "hiasan berwarna merah" di rapot saya dan remidi setiap semester karena pelajaran kimia. Akhirnya, saya merasa minder saat tahu idola saya adalah pemenang olimpiade sains saat masih duduk di bangku sekolah. Hal itu akhirnya membuat saya tanpa henti belajar kimia.

Saya tahu bahwa kimia memang bukan bidang yang cocok untuk saya, tapi pada saat itu, memiliki nilai yang bagus di pelajaran itu adalah sebuah kewajiban. Saya menganggap bahwa kimia adalah musuh. Sebenarnya sah sah saja saya menganggap kimia sebagai musuh. Namun, dengan menganggap kimia sebagai musuh tidak berarti harus menghindarinya bukan?. Bahkan sebaliknya, bukankah musuh itu seharusnya kita kejar dan ditaklukkan.

Dan akhirnya, saya berhasil menaikkan nilai saya secara drastis di pelajaran tersebut meski menduduki tingkat ke dua di kelas, bukankah itu juga sebuah kemajuan?.

Contoh kedua. Menjadi seorang penggemar dari group bernama EXO membuat saya berkaca akan banyak hal. EXO adalah salah satu group dengan prestasi tertinggi di Korea Selatan, dan hal itu tidak mereka raih secara cuma-cuma. Mereka harus terus bekerja keras, dan mengasah diri mereka tanpa henti, karena ini adalah mimpi mereka.

Hal itu membuat saya sadar bahwa saya juga harus terus mengejar mimpi saya. Pada saat itu, saya hanya berpikir saya ingin menjadi seorang dokter. Tapi hal sekecil itu benar-benar membuat saya terus belajar tanpa henti dengan berbagai macam cara, agar saya dapat mewujudkan impian saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline