Terkadang kita suka terheran-heran dengan orang yang hafalan Al-Qur'an nya lancar sekali, mereka bisa membaca Al-Qur'an tanpa melihat Al-Qur'an dan menganggap hal itu karena faktor kecerdasan orang tersebut. Kita menjadi menyalahkan diri sendiri, merasa bodoh karena hafalan yang susah sekali dihafal.
Padahal Hafalan al-qur'an itu bukan karena faktor kecerdasan melainkan faktor kebiasaan, maka duduk dan bacalah Al-Qur'an. Jika kita ingin hafal Al-Qur'an atau hafalan kita lancar maka perbanyaklah duduk bersama Al-Qur'an, sepintar-pintarnya seseorang jika tidak kuat belama-lama bersama Al-Qur'an maka Al-Qur'an pun susah untuk diingat, dan jika kita sudah berusaha dengan maksimal tapi Al-Qur'an itu masih susah di hafal, itu bukan karena kita bodoh atau beranggapan bahwa kita tidak ditakdirkan menjadi penghafal Al-Qur'an. yakinlah, pada dasarnya Allah telah memudahkan Al-Qur'an untuk kita pelajar, seperti firman-Nya dalam surat Al-Qamar.
.
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Ayat tersebut diulang sebanyak 4 kali dalam surat Al-Qamar, menegaskan bahwa Allah benar-benar telah memudahkan Al-Qur'an untuk dipelajari, mulai dari belajar membaca, menghafal, memahami dan menafsirkan Al-Quran.
Lantas apa yang membuat kita merasa susah mempelajari Al-Qur'an? Mungkin saja kitanya yang masih kurang berusaha atau masih kurang maksimal dalam belajar Al-Qur'an, dan ubahlah mindset kita bahwa Al-Qur'an itu mudah dipelajari karena sesuatu yang sulit jika kita katakan mudah maka yakinlah menjadi mudah.
Dan lebih baik kita perhatiakan kembali kegiatan kita sehari-hari, mungkin saja ada sesuatu kegiatan yang membuat Al-Qur'an itu tidak ingin masuk ke dalam hati, karena Al-Qur'an tidak akan bisa masuk kedalam hati yang gelap, dimana di dalam hati itu terdapat banyak penyakit hati.
Menghafal Al-Qur'an tidak semudah menghafal lagu kerana Allah menjadikan Al-Quran berbeda dengan hal lain. Al-Qur'an penuh kemuliaan, penuh berkah maka dari itu orang yang mempelajarinya pun akan lebih spesial dari pada makhluk lain yang tidak dekat dengan Al-Quran walaupun di mata manusia orang spesial itu terlihat biasa-biasa saja.
Kespesialan itu hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang bersungguh-sungguh dengan segenap jiwanya menjadikan Al-Quran sebagian dari hidupnya.
Kita tidak dilarang untuk bersedih ketika sudah maksimal menghafal Al-Qur'an tetapi tidak hafal-hafal. jika ingin bersedih maka bersedihlah itu menandakan bahwa kita memang benar-benar ingin menjadi salah satu keluarga Allah lewat dari menghafal Al-Qur'an , tetapi kesedihan itu jangan membuat kita berhenti menghafal Al-Qur'an, justru harus dijadikan api semangat yang membara. Sedih yang menyelesaikan masalah adalah sedih yang menggerakan pikiran dan tangan untuk bekerja. Jadi tidak masalah kita bersedih asalkan kita terus berjuang menghafal Al-Quran.
Berikut ini kiat hafal Qur'an.