Lihat ke Halaman Asli

Untukmu, Mosaik Cerita Generasi Sepuluh

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingatkah dulu ?
Dulu kita masih tak saling mengenali
Tak saling menemani
Tak saling mengagumi

1, 2, 3 hingga jutaan detik aku dan kamu lewati
Sakitmu, sakitku
Peluhmu, peluhku
Tangismu, tangisku
Pelukmu, hangatku
Senyummu, bahagiaku
Bahkan, perihmu itu nyeriku

Aku sering kali mengeluh
Mengadu masalah yang tengah aku hadapi
Aku tak mau tahu bagaimana kabarmu saat itu
Yang aku tau, kamu ada dan aku butuh kamu untuk membantuku

Aku yang egois memaksamu untuk mendengarkan keluhanku

Tetapi ternyata apa ??
Aku belajar sesuatu dari mu
Kamu merespon apa yang aku ceritakan pada mu
Kata-kata dan sikapmu membuat aku merasa nyaman
Berbagi dengan mu, itu adiktif  bagi ku

Begitu pun ketika kamu bercerita pada ku
Aku belajar dari pengalaman mu. Masalah mu .. masalah ku
Bukan.. Bukan berarti aku keberatan,,
Tetapi aku senang bisa belajar mendengarkan, meski tak membantu menyelesaikan. .

Terkadang kita pun saling mengecewakan
Ada waktu dimana kita pasti menertawakan
Saat-saat kita saling melupakan
Dan saat-saat kita saling melemahkan

1, 2, 3 hingga jutaan hari kita lewati
Bahkan kita tak sempat menghayati
Bahwa waktu juga dapat menyudahi

Rangkaian mosaik cerita kisah kita ini

Nanti, akan ada waktu dimana kita pasti merindukan
Saat-saat kita saling menguatkan
Saat-saat kita saling memaafkan
Saat-saat kita saling menenangkan
Dan saat-saat kita saling mendewasakan

1, 2, 3 hingga jutaan mili proses kita lewati
Jika waktu memang harus mengakhiri
Kemari, letakkan koma atau bahkan titik untuk kisah ini
Tapi, bisakah kita kembali pada waktu
dimana tentang aku dan kamu yang tak saling mengenali ?

Tidak ! Itu tidak mungkin !
Tidak akan ada satu pun alibi untukku mengakhiri mosaik ini
Bukankah di sini kita saling melengkapi ?
Caring mu bagaikan endorphin bagi ku
Keberadaan mu bagaikan serotonin dalam kehidupan ku

Ya, aku setuju dengan mu
Di sini,  kita mengisi hari-hari masa adolesensi
Teori Maslow pun telah kita penuhi bersama

Kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang,
Kebutuhan akan harga diri bahkan aktualisasi diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline