Lihat ke Halaman Asli

Anik SitaturRohmah

Ibu Rumah Tangga dan Penulis Lepas

Saatnya Pria Menyusui Bayi (3 Catatan dari Pekan Menyusui Seluruh Dunia 2019)

Diperbarui: 7 Agustus 2019   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Halo, apa kabar Kompasiner?

Pekan Menyusui Seluruh Dunia yang dilaksanakan tanggal 1-7 Agustus hampir usai, apakah gaungnya makin terasa atau makin hilang ditiup angin?

Kompasianer, jika pada judul saya tulis saatnya para pria menyusui, ini bukanlah lelucon atau bualan belaka. Meskipun pria tidak secara biologis mampu menyusui bayi, tetapi pria punya kekuatan untuk menggerakkan perempuan memberikan hak istimewa seorang bayi berupa ASI.

Dari Pekan Menyusui Sedunia ini ada 3 hal yang menurut saya patut dicatat dan dijadikan pemahaman baru bagi yang belum menyadari dan reminder untuk yang pernah tahu, tetapi sudah lupa.

1. Pria Bisa Menyusui dengan memberi dukungan penuh pada istri

Keberhasilan program menyusui tidak hanya tergantung pada ibu atau bayi, tetapi berkaitan juga dengan orang-orang di sekitarnya. Utamanya adalah ayah, lingkaran terdekat dari ibu dan bayi. 

Ayah yang peduli pentingnya ASI untuk bayi pasti akan menjadi mitra asuh yang tangguh dan mumpuni bagi istri. Katakanlah dengan ikut membantu pekerjaan rumah, memberikan asupan gizi bagi bagusnya kualitas ASI dan menciptakan suasana nyaman di rumah. 

Pada saat tenang, pada posisi hati yang tenteram, seorang ibu akan mampu memproduksi ASI dengan kualitas terbaik. Sebaliknya jika kesadaran akan pentingnya ASI bagi bayi tidak dimiliki oleh kaum pria, maka pemberian ASI akan terganggu, demikian pula kualitas ASI yang dihasilkan ibu.

2. Jika pemberian ASI sempat terhenti lakukan Relaktasi

Ini yang kadang belum dipahami oleh semua ibu. Jika karena alasan tertentu sempat menghentikan pemberian ASI, maka ketika ibu sudah siap lagi sebaiknya segera kembali menyusui. Masa laktasi berlangsung 0-24 bulan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline