Lihat ke Halaman Asli

Rindu Kekasih

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

diujung kelam, terjepit rasa sesak mendalam

lari berarak, tak tau kemana arah gerangan

malam suram, angin mendayu sendu

mengiringi,  langkah rapuh hati yang luluh

saat ku meraba, bayang semu nan bergelora cinta

saat itu, leherku berkalung cinta kekasihku

mereguk kasih, menanti dan menanti ....

kau tuangkan asmara membara dalam darahku

waktu itu, kau ucap...

" jangan mengiri pada siapa, hanya aku disini untukmu"

" yang lain bukan, tapi hanya aku satu"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline