Lihat ke Halaman Asli

Rumah adalah Pelabuhan Terbaik di Dunia

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akumenginjaknya sejak dari buaian bunda

Saat aku belum bisa mengeja kata

Hanya tangisan dari mulut kecil yang aku punya

Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat

Berjuta asa dan mimpi kau rajut dari pelabuhan ini

Dua puluh tahun kau mengenalnya

Namun kau kadang melupakanya

Dulu kau merasa jenuh dengannya

Kau ingin meninggalkannya menuju tujuan impianmu

Meninggalkan pelabuhanmu

Berlari menghapus luka lama yang pernah kau alami waktu itu

Sebuah harga mati

Sesakit-sakit perasaan yang pernah kau alami

Sekencang-kencang kau berlari meninggalkannya

Sekuat-kuat kau ingin menjauh darinya

Kau akan kembali juga

Menuju pelabuhan terbaik di dunia

Pengalaman di tanah rantau menyadarkan aku padanya

Dialah rumah, pelabuhan terbaik di dunia

Saat kau merasa sendiri dan sepi

Kau kan teringat padanya

Sadarkah kau bahwa disanalah kan kau temukan kedamaian

Tanpa kau minta pun ia kan memberi

Disanalah kau temukan mutiara paling berharga

Sejuta maaf ku sampaikan pada pelabuhan terbaikku

Kau sadarkan aku untuk selalu menghargai dan mensyukuri apa yang sudah ada

Tanpa meminta lebih apa yang seharusnya tidak kumiliki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline