Lihat ke Halaman Asli

Sita Amelia

Mahasiswi

Teori Tipologi Biologis Hans J Eysenck

Diperbarui: 20 Juli 2024   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wikipedia (Hans J Eysenck)

Mari Mengenal Hans J. Eysenck, Hans J Eysenck merupakan pengembang teori tipologi biologi dalam dunia psikologi kepribadian. Ia adalah seorang psikolog dan ilmuwan terkenal yang lahir pada tahun 1916 di Berlin, Jerman.Eysenck juga dikenal karena karyanya di bidang psikologi perkembangan, di mana ia berpendapat bahwa kepribadian memiliki dasar biologis dan dapat dipelajari melalui studi genetik. Ia meyakini ada komponen kepribadian yang dapat diukur dan dipelajari secara objektif melalui penelitian ilmiah. Hans J Eysenck meninggal pada tahun 1997, namun karyanya di bidang psikologi dan teori kepribadian terus memengaruhi penelitian dan praktik psikologi saat ini. Ia dikenang sebagai salah satu psikolog paling terkemuka di abad ke-20, dan karyanya terus memengaruhi pemahaman tentang kepribadian dan perilaku manusia.


Hirarki faktor-faktor kepribadian Hans J Eysenck.
Eysenck membagi kepribadian sebagai organisasi perilaku menjadi empat tingkatan hierarki dari hierarki tinggi hingga hierarki rendah: tipe-karakteristik-kebiasaan-reaksi spesifik.
Eysenck menemukan tiga jenis dimensi yaitu extraversion (E), neuroticism (N) dan psikoticism (P). Masing-masing dimensi bersifat saling eksklusif, sehingga kombinasi antar dimensi dapat terjadi secara bebas. Masing-masing tipe terdiri dari 9 atribut, sehingga total ada 27 atribut.


Tipe-tipe kepribadian Hans J Eysenck.
Eysenck menemukan dan mengelaborasi tiga tipe dimensi kepribadian yakni (E, N, P) yaitu Ekstraversi, Neurositisme, dan Psikotisme. Setiap manusia mempunyai tingkat Neurotisisme dan juga Psikotisme, hal itu bukan sifat patologis, meskipun seseorang yang mengalaminya bisa saja memiliki gangguan ketika mendapatkan skor yang tinggi.
Tiga dimensi itu adalah bagian normal dari struktur kepribadian. Semuanya bersifat bipolar; ekstraversi lawannya introversi, neurotisisme lawannya. stabilita, dan psikotisme lawannya fungsi superego. Yang artinya bipolar itu setiap orang memiliki kadar dan intensitas yang berbeda-beda dari skor yang didapatnya.


1. Ekstraversi-introversi.

Membahas ekstraversi-introversi menurut teori Hans J Eysenck.
Menurut Eysenck, ekstroversi memiliki sembilan ciri, yaitu: mudah bergaul, lincah, aktif, percaya diri, sensasional, ceria, dominan, antusias, dan juga berani.
Introversi merupakan kebalikan dari sifat ekstroversi yaitu: tidak ramah,pendiam, pasif, curiga, penuh warna, murung, penurut, pesimis, penakut.
Eysenck percaya bahwa penyebab utamaperbedaan antara ekstraversi dan introversi adalah tingkat gairah kortikal (CAL), suatu keadaan fisiologis yang sebagian besar bersifat turun-temurun.Introvert memilih aktivitas dengan sedikit rangsangan sosial dan lebih menyukai aktivitas menyendiri seperti membaca, berolahraga sendiri, persaudaraan yang lebih mengutamakan lingkaran yang kecil.


2. Stabilitas neurositisme.
Orang yang mendapat nilai tinggi dalam neurotisme sering kali rentan terhadapnya reaksi emosional yang berlebihan dan sulit dinormalisasi setelah emosi meningkat.
Mereka sering mengeluhkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit punggung, dan masalah psikologis yang tidak jelas seperti kegelisahan dan kecemasan. Namun, neurotisme bukanlah neurosis dalam pengertian umum. Orang mungkin memiliki skor neurotisme yang tinggi namun tetap tidak memiliki gejala gangguan delusi atau menderita gangguan psikologis sekunder.


3. Psikotik-Superego.
Orang dengan skor psikotik tinggi memiliki sifat agresif, dingin, egois, impersonal, impulsif, antisosial, tidak empati, kreatif, dan kasar. Sebaliknya, orang dengan psikotisme rendah, seperti fungsi superego (moralitas idealis Sigmund Freud), memiliki ciri-ciri seperti peduli/ramah, hangat, penuh perhatian, akrab, tenang, sangat sosial, empatik, kooperatif, dan sabar.
Seperti ekstraversi dan neurotisme, psikotisme memiliki komponen genetik yang besar. Secara umum ketiga dimensi kepribadian tersebut 75% diturunkan dan hanya 25% merupakan fungsi lingkungan.
Orang dengan psikotisme tinggi mungkin tidak psikotik, tetapi mereka cenderung menderita stres dan mengembangkan gangguan psikotik.Ketika orang mengalami sedikit stres, skor P yang tinggimasih dapat berfungsi normal, tetapi dalam stres berat, orang menjadi psikotik. Setelah stres berat berlalu, sulit untuk mengembalikan fungsi kepribadian normal.


Pertanyaan-pertanyaan mengenai Teori Tipologi Biologis Hans J Eysenck, dari diskusi di kelas:

1. Kenapa Teori dari Hans Eysenck dinamakan dengan Tipologi Biologis?

Karena Hans J Eysenck melakukan pendekatan pemahamannya melalui kepribadian dengan klasifikasi atau "tipologi" yang didasari oleh biologis, seperti kepribadian manusia sebagian besar diwarisi oleh genetik, dan sifat yang dibawa dari genetik ini, sudah diturunkan dari nenek moyang di masa lalu. ia juga menambahkan mengenai pendekatan kepribadian ini tidak hanya didasari dari psikologis saja, tetapi juga biologis.

2. Mengapa Hans Eysenck itu mempunyai pendapat bahwa kepribadian itu dibentuk dari 75% herediter dan juga 25%. Mengapa Hans Eysenck memandang genetik atau herediter sebesar 75% dan lingkungan tersebut hanya dari 25%nya saja?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline