Lihat ke Halaman Asli

Rendahnya Pengetahuan penduduk Desa Akan Pentingnya Asuransi Syariah

Diperbarui: 7 Desember 2016   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada saat ini, perkembangan perbankan syariah di indonesia sangatlah pesat dimana perbankan syariah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya produk dan jasa yang dikeluarkan oleh perbankan syariah, salah satunya produk asuransi syariah dimana perbankan syariah bekerja sama dengan salah satu perusahaan asuransi. Dalam dunia perbankan asuransi di bedakan atas dua versi yakni asuransi konvensional dan asuransi syariah. Pada asuransi syariah bertujuan untuk melindungi dan saling tolong menolong antar sesama umat manusia, diantara sejumlah perusahaan asuransi syariah melalui investasi dalam bentuk tabarru’yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai syariah disini yakni sesuatu yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir(perjudian), riba, suap dan penganiayaan.

Namun, tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat indonesia khususnya dalam lingkup pedesaan produk asuransi syariah tergolong masih tidak begitu penting dan masyarakat desa tersebut tidak faham apa itu asuransi syariah, dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat desa akan pentingnya berasuransi. Hal itu disebabkan karena asuransi syariah dianggap bukan kebutuhan pokok dalam suatu kehidupan. Padahal kesehatan seseorang itu sangatlah penting dalam kehidupan manusia, jika seseorang tidak sehat orang tersebut tidak akan dapat bekerja untuk mencari kebutuhan sehari-harinya, karena itu dengan nikmat sehat orang dapat beraktivitas dengan leluasa tanpa kendala apapun.

Sarana perawatan kesehatan sebetulnya dapat kita tingkatkan dengan menggunakan asuransi. Asuransi sudah terbukti dapat meningkatkan akses perawatan kesehatan bagi sebuah keluarga. Akan tetapi masalahnya belum tentu semua orang menyadari akan pentingnya beransuransi khususnya masyarakat desa yang pengetahuannya masih awam.

Dalam hal ini asuransi syariah adalah kesepakatan sejumlah orang yang menghadapi risiko-risiko tertentu dengan tujuan untuk menghilangkan bahaya-bahaya yang muncul dari risiko tersebut, dengan cara membayar kontribusi-kontribusi berdasarkan keharusan tabarru’ (hibah), yang darinya terbentuk dana pertanggungan yang mempunyai badan hukum sendiri dan tanggungan harta independen yang darinya akan berlangsung penggantian (kompensasi) terhadap bahaya-bahaya yang menimpa salah seorang peserta sebagai akibat terjadinya risiko-risiko yang telah ditanggung.

Banyak asuransi yang beredar di masyarakat yakni salah satunya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi rumah, asuransi perjalanan dan lain-lain. Akan tetapi masyarakat desa kebanyakan tidak mengenal apa itu asuransi yang mereka tahu hanyalah bantuan kesehatan dari pemerintah saja seperti halnya JAMKESMAS, KIS (kartu indonesia sehat) dan lain-lain dan hal ini kurangnya perbankan syariah yang menerapkan produk asuransi syariah dalam mensosialisasikan produknya kepada masyarakat khususnya masyarakat desa yang kurang akan pengetahuan mengenai asuransi syariah, dan diharapkan bagi perbankan syariah yang menerapkan produk asuransi untuk tidak hanya mensosialisasikan produknya di masyarakat kota saja melainkan di lingkungan desa juga. 

Begitupun dengan asuransi konvesional karena bukan hanya masyarakat kota yang membutuhkan asuransi melainkan masyarakat desa juga membutuhkannya untuk kemaslahatan bersama meskipun tingkat pendapatnya minim, karena saya menjumpai suatu desa sebut saja desa X yang tidak mengerti apa itu asuransi baik asuransi konvensional maupun syariah yang mereka ketahui hanyalah bantuan kesehatan dari pemerintah itupun hanya sebagian penduduk saja yang mendapatkan bantuan tersebut, setelah saja menjelaskan sedikit tentang asuransi masyarakat desa tersebut mengarah ke BPJS kesehatan dimana hanya sebagian penduduk saja yang menggunakan dikarenakan keadaan ekonominya di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline