Lihat ke Halaman Asli

(Pelinthir) Anakku Bernama : Kun Coro…

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="" align="alignnone" width="470" caption="LOGO PLANET KENTHIR"][/caption]

Malam-malam dingin-dingin sendiri-sendiri sunyi-sunyi di pojok-pojok we.ce, di sudut-sudut toilet tissue-tiseu tertempel-tempel, desahmu desahku masih berlanjut kawanku, kawan malamku. Entah dosa, entah apa-apa atau tak apa-apa, dari kamar kosan, kamar kontrakan desah kalian masih kudengar lirih mengirih-irih.

Mengapa dikau mengalir di inti bumiku, bak magma yang tak keluar dari mataku. Cuma-Cuma saja jadi keringat menetes tumetes dari pori-pori jatuh dilantai, dikasur, dan bantal, maka jadilah tenggelamlah coro yang sedang terlelap dikaki ranjangku. Coro itu tak mau beranak pinak enggang berkembang biak ia hanya memperkosa kaki-kaki ranjangku.

Aku cuma nyengir getir si coro mondar-mandir aku mendengar sedikit suaranya yang haru. Air matanya yang mikroskopik mengalir, mukanya yang melankolis masih bersimbah gairah, menatapku nanar dan berteriak sentimental “Ayah kurang ajar…”. Kutu yang kuhujani crooottt…criiittt…cruuuttt… megap-megap tenggelam dibanjiri lendirku. Kutu itu mewarisi kebiasaanku si kutu busuk suka ngebut tidak suka nyebut, tabrak sani tabrak sendiri “Aku sepertimu sendiri lubang kunci itu terlalu tinggi, dan kaki ranjang pun terlalu keras”

Ah… aku ngeri, aku yang hanya memakan nasi aking, oncom goring dan enceng gondok, lendirku bisa membuat seekor coro mabuk. Bagaimana dengan para badut-badut yang kini sedang ongkang-ongkang kaki yang memakan sari pati dunia, dan meminum anggur semesta akan seperti apa coro. Apalagi kalau uang pulsa yang 14 juta itu dibelikan minuman beralkohol Semua, pasti akan lahir coro-coro jhon Rambo, pemberontak dan bengis. Pewaris tahta dinasti naninu dari orde yang paling baru yaitu orde pemerkosa. Maafkanlah ayahmu yang kenthir anaku yang akan kuberi nama Kun Coro, coro busuk untuk hidup, coro licik untuk berkuasa, coro kejam untuk menindas, anaku Kun Coro.

[caption id="" align="alignnone" width="592" caption="LOGO PERINGATAN"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline