Gunung yang perkasa itu adalah kekasihku
Dilubuk hatiku ia adalah buah hatiku
Dulu kita sama-sama bisu, sampai ketika cinta menemukan kita
Ia menariku dari muslihat terang bulan dibalik langit biru
Lalu aku bergegas menyongsong peluknya
Lalu aku pergi berlari menyongsong peluknya
Aku sudah bersumpah akan menyongsong-nya
Detak jantungya khawatir, apa ini kisahku?
***
Angin berhenti mendesir, jantungnya berhenti berdetak
Sudah mati ia tak goyah pun teripis angin "Aku tak mendesir lagi"