Lihat ke Halaman Asli

Sis Wati

Guru PAI

Pentingnya Pendidikan Karakter di SDN 4 Kelet Keling Jepara

Diperbarui: 29 Oktober 2023   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan keagamaan di SDN 4 Kelet

Karakter di sekolah dasar terutama Negeri, itu benar-benar diperlukan, termasuk peran penting di keluarga, dan dukungan masyarakat. Lebih-lebih sekarang ini  karakter peserta pendidikan usia dini sangat-sangat perlu dan amat dibutuhkan, untuk kelangsungan hidup generasi bangsa ini. Kompetisi semaraknya pembullyan, yang muncul di akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan, tidak menutup kemungkinan ditahun-tahun mendatang semakin lepas kendali. Sudah sepatutnya menjadi beban kita para guru, dan orang tua untuk hari ini.

Pada saat nanti anak-anak menghadapi perkembangan zaman yang semakin bebas, dapat menonton dimedia sosial, disekeliling candaan-candaan , tontonan-tontonan yang kurang meng educasy akan menjadi modal pembelajaran yang kurang bagus untuk pertumbuhan mental karakter anak-anak terutama usia SD padahal kedepannya kita akan sangat membutuhkan generasi penerus yang berkualitas / sumber daya manusia di milenium mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik dengan tujuan memenuhi individi-individu milenial yang mumpuni, tidak hanya pada pengetahuan saja, akan tetapi pondasi mental, karakter secara otomatis mampu mencetak jiwa yang islami.

Pendalaman materi BAB Sholat

“Pendahuluan Prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) diantara  dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila”. upaya untuk merealisasikannya dengan memperkuat jati diri, karakter bangsa melalui pendidikan.  untuk membentuk, mencetak membangun manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama yang berkebhinekaan global interaksi antarbudaya, mengembangkan sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, bangga sebagai bangsa Indonesia memantapkan landasan spiritual, moral etika pembangunan bangsa, sehingga mampu membentuk watak peradaban bangsa bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan bukanlah semata-mata proses yang diorganisasi secara teratur, terencana, menggunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-aturan yang disepakati mekanisme penyelenggaraan oleh (komunitas  organesasi, masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari kehidupan yang telah berjalan / proses terjadi secara sengaja, direncanakan, didesain, diorganisasi berdasarkan aturan perundang-undangan.

Pentingnya Penddikan Karakter dalam Dunia Pendidikan terutama SD seharusnya proses aktivitas disengaja dimulai disadari pentingnya upaya membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia yang berbudi sebagaimana dicita-citakan masyarakat. Pendidikan karakter sudah seharusnya menjadi bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah ditinggalkan.

Kegiatan berdoa sebelum pembelajaran

Melihat, mendengar banyak kasus bullying yang semakin miris akhir-akhir ini salah satunya pemberitaan “CNN Indonesia” -- MR (11), siswa di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Polisi menyebut motif bunuh diri adalah korban mengalami depresi karena perundungan atau bullying, Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno menyebut korban diduga mengalami depresi karena kerap dirundung oleh teman sebayanya lantaran tak punya ayah, Korban merupakan anak yatim. Disclaimer kesehatan mental, "Berdasarkan keterangan keluarga, korban selalu mengeluh sering diolok-olok temannya kalau anak yatim, tidak punya bapak. Dan setiap pulang ke rumah selalu menangis dan dongkol," 

Atas peristiwa ini, kami para pihak sekolah SDN Kelet 4 berinisiatif meningkatkan pembelajaran agama dengan tujuan pembentukan penanaman pondasi mental yang religi (Memperbanyak menunjukkan ayat-ayat al Quran ataupun Hadits tentang bahaya mencela, mengolok-olok (bully), memfitnah, mengghibah, memperbanyak juga lagu-lagu rahani tentang akhlaq Nabi Muhammad Saw, disamping itu mengajari siswa didik “melek” dalam penggunaan medsos (memilah, memilih tayangan yang mengandung edukasi) dalam upaya mencegah terjadinya bullying, baik secara verbal fisik maupun sosial di dunia maya ataupun nyata. Begitu juga tenaga pengajar pendidikan agama yang lain menyesuaikan, menurut kami  pembullyan dapat merugikan korban perundungan, perbuatan bullying dan dapat merugikan diri sendiri karena bisa terkena jerat hukum pidana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline