Lihat ke Halaman Asli

“Mencari Lembar yang Hilang”

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Air hujan terus menusuk di lubang batu itu, Membawa lelap pada terpal merah yang hangat akan baling-baling listrik, Suara bahak dan Syair lagu memaksa lupa akan kesenangan sebelumnya, memberi berbagai PEMIKIRAN, MASALAH, KENANGAN, CERITA. Memangtak apa jika lupa dengan kesibukan masa kini tapi apa boleh buat kita harus MANDI, MAKAN, MINUM, TERTAWA dan BERNYANYI.
Seiring berjalan waktu memang kita akan tau lebih banyak, tapi pada akhirnya akan sendiri juga, KENAPA ?? yahh itu pertanyaan khas setelah 8 bulan di sini. “OMONG KOSONG” salah satu ungkapan dari berbagai ungkapan kepada mereka yang memilih jalan DISINI !! KENAPA, KENAPA, KENAPA ?? harus saya ?? yah, tak apalah karena dengan memilih DISINI berarti siap akan konsekuensinya.
Hari ini adalah musim di tahun ini, sebentar lagi malam tahun baru dan esoknya bulan 01 - 2014, Aduhhh cukup tua ternyata kita !! Tapi apa yang telah kita buat !! Apakah masih tetap seperti pengantar cerita di atas ?? Tidaklah, hanya sebagian orang yang mengerti itu. Sebenarnya tak ada hal yang bisa membuat kita tak melakukan apa-apa, buktinya malam ini menulis ditemani dengan Lagu baru yang indah yang sementara digarap, memang indah kata si PENGHUNI MALAM itu. Coba kita sejenak melihat Indonesia,Indonesia memang bodoh, bodoh karena semakin dewasa semakin tak tau apa-apa, apa bedanya kita dengan orang-orang yang ada di Jepang dengan tak sengaja menuliskan nama mereka di sejarah negara mereka. Seperti salah satu tokoh Indonesia yang saya kagumi #GIE . Sementara kita disini sibuk memikirkan hal yang membuat energi kita habis akan berfikir, Ayolah berfikir Rakyat membutuhkan uluran tangan kita dengan Ideologi yang kita punya, tapi bukan hanya Rakyat, Hewan, Hutan, Kota, Laut, Budaya juga membutuhkan.
Saya sempat teringat indahnya PROSES (Demonstrasi Of Art) 8 bulan yang lalu, siang, malam kebutuhan perut selalu terpenuhi, memang nyaman dapat makanan gratis di saat kantong kering (KANGKER).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline