Lihat ke Halaman Asli

Generasi Hoaks

Diperbarui: 24 Maret 2018   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: bapenda.jabarprov.go.id)

Sejak ramai ramainya kasus Ahok yang menistakan Al quran banyak akun akun palsu yang muncul di media sosial. Mereka membungkus akun tersebut dengan akun pembela agama Islam & mengaku sebagai Muslim Cyber Army (MCA). Tapi sejak Ahok di penjara, akun Hoax ini merasa paling juara & merasa bisa memberi pengaruh ke pada warganet.

Padahal kalau mau di dalami akun Hoax ini dari postingannya banyak menimbulkan kebencian & fitnah. Mereka banyak menge-share berita Hoax yang dibuat dari media Hoax. Berita yang disebarkan banyak mengandung unsur adu domba, menyebarkan fitnah, penghinaan terhadap pemerintahan & penghinaan terhadap presiden.

Kebebasan berpendapat di internet di salah artikan dari para akun Hoax atau akun sampah ini. Kebebasan mengekspresikan pendapatnya mereka terlalu berlebihan sehingga sungguh mengerikan jika dibaca oleh orang yang mudah terprovokasi. Karena berita Hoax itu seperti sel kanker yang mudah menyebar kemana mana.

Saya mencoba menyelami di dunia Hoax ini dengan menggunakan Instagram. Selama 2 hari saya mencoba memantau terhadap akun akun yang aktif mengshare berita yang menurut saya cukup provokatif. Kebetulan yang berita paling ramai adalah "Pengibulan Jokowi versi Amien Rais" & "Indonesia akan bubar di 2030".

Di tahun 2018 yang merupakan tahun politik, dimana sekitar bulan Agustus 2018 akan ada pengumuman capres, berita yang paling ramai itu sangat banyak berseliweran di Instagram.

Coba diketik #asalbukanjokowi ,#2019gantipresiden, #2019prabowopresiden maka berita yang viral itu bisa disusun seakan bisa bersambung. Dan seakan akan akun Hoax itu saling bisa terhubung dalam jaringan karena satu gambar yang di upload ke Instagram itu bisa di share sampai lebih dari 50 akun Palsu.

Bayangkan jika satu hari ada 30 gambar di share berapa kali akun Hoax tersebut akan menyebarkan fitnah & kebohongan. Dan uniknya dari akun Hoax tersebut ada banyak "follower" nya & satu akun Hoax minimal ada 100 an followernya.

Saya mencoba memberikan komentar dari beberapa postingan yang dibuat oleh salah satu pendukung Capres yang abadi & selalu gagal di Pilpres. Disitu saya memberi komentar mendukung Pak Jokowi untuk 2 periode. Ternyata balasannya sungguh mengerikan. Hinaan & caci makian meluncur dari setiap komen balasan terhadap saya.

Bahkan dari tulisan saya hanya mendukung Pak Jokowi dituduh juga menghina ulama & membenci Habib. Apa yang mereka tuduhkan ke saya itu jahat. Saya saja ketemu Habib & bermasalah dengan Habib saja tidak pernah, bagaimana bisa saya membenci habib??

Kadang komentar mereka juga terlalu berlebihan dengan memberikan kata kata kasar seperti tolol, goblok, kecebong (mungkin makian terbaru yang lagi ngetren adalah kecebong) yang menurut saya tidak pantas diucapkan dari "nama akun yang Islami".

Nama akun mereka itu dibungkus dengan nama Islam seperti Jihad, Mujahid, Intifada, Muslim Cyber Army. Tapi setiap balasan koment yang keluar sangat mengerikan. Yang paling mengerikan selain itu balasan komen dari saya di Capture & di upload ke grup mereka kemudian dari jaringan mereka ramai ramai membully akun saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline