Lihat ke Halaman Asli

Menerapkan Empat Etika dalam Kuliah Daring, Tanda Kamu Termasuk Mahasiswa Teladan

Diperbarui: 12 Maret 2021   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi kuliah daring (Gambar didapat dari telaah.id)

Pandemi covid- 19 belum usai, awalnya semua orang kaget dengan perubahan kondisi yang ada. Pada hari itu orang-orang masih berkegiatan bersama seprti biasa, saling bertemu, berkumpul, berlibur, dan lain sebagainya. Namun tiba-tiba datanglah virus covid- 19 yang mengharuskan orang- orang untuk karantina mandiri di rumah masing-masing. Hal ini tentunya untuk menghindari penyebaran virus covid- 19.  Salah satu segi kehidupan yang berdampak sampai saat ini adalah pendidikan.  Ya, pembelajaran daring masih berlaku hingga waktu yang belum jelas kapan akan berakhir.

Beruntungnya salah satu kampus ternama yaitu Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta sudah menerapkan pembelajaran daring sejak sebelum adanya pandemi. Hal ini memang sudah menajadi kebijakan UMY yaitu pembelajaran daring sebanyak 70% dan pembelajaran tatap muka sebanyak 30%. Rektor UMY, Gunawan Budiyanto dalam liputan Yogyapos.com UMY Bakal Terapkan 'MOU', 70 Persen Perkuliahan Secara Online (2019) menyebutkan bahwa ini merupakan keniscayaan menyongsong era industri 4.0, dengan ini mahasiswa tidak perlu datang ke kampus melainkan dapat mengakses materi perkuliahan yang sudah di persiapkan secara daring. Bahkan mahasiswa dapat membuka konten perpustakaan secara online dan memudahkan pengerjaan seluruh tugas secara online. Dengan ini mahasiswa juga dapat belajar selama 24 jam berbeda dengan pembelajaran konvensional yang waktunya dibatasi.

MyKlass aplikasi pembelajaran UMY

Pembelajaran daring ala UMY tersebut bernama "MyKlass". Aplikasi ini sudah familiar di kalangan mahasiswa UMY ketika pembelajaran selama pandemi sehingga tidak ada kesulitan ketika diberlakukan pembelajaran daring. Aplikasi ini memiliki berbagai macam fasilitas yang memudahkan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran daring. Diantaranya menyediakan kolom absen online, pengumpulan tugas online, mendownload materi, ruang diskusi, dan platform video virtual yang sebut "Big Blue Button".

Dalam pembelajarannya tidak ada yang membedakan antara kuliah tatap muka dengan kuliah daring. Hanya satu hal saja yang membedakan yaitu adalah di dunia nyata dan dunia virtual. Ada etika yang harus diterapkan agar pembelajaran menjadi berkah.

Yang pertama adalah tentang waktu. Jika perkuliahan pasti memiliki jadwal waktu mulai pukul berapa dan selesai pukul berapa. Jika jadwal tertulis mulai pukul 09.00 maka bersiaplah sebelum waktu itu dengan menyiapkan leptop dan alat tulis. Ketika waktunya tiba kita sudah siap memulai pembelajaran dengan semangat.

Yang kedua hal yang harus dipersiapkan adalah pakaian. Jika pada perkuliahan offline kita selalu rapi dari tampilan atas hingga bawah dengan sepatu klinis, maka pada perkuliahan online setidaknya tampilan atas kita rapi sehingga ketika on camera kita terlihat bersungguh-sungguh dan menghormati dosen dalam perkuliahan.

Yang ketiga adalah on camera. Hal ini kebanyakan tidak dilakukan oleh mahasiswa, alasannya bermacam-macam dari yang beralasan sinyal jelek, belum mandi, belum menggunakan make up dan lain sebagainya. Padahal salah satu yang membuat dosen senang dalam mengajar adalah mahasiswa yang menyalakan kameranya. Tentunya hal ini penting untuk kita perhatikan.

Yang keempat atau yang terakhir adalah menjadi mahasiswa yang aktif dalam forum video virtual. Hal ini artinya ketika dosen mengucapkan salam maka harus di jawab dengan menyalakan audio, kemudian ketika dosen bertanya dan mengajak berdiskusi maka ikutilah. Jangan pura-pura tidak dengar dan membiarkan dosen berbicara sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline