CINTA PERAN FIGURAN
Kerap kau bertingkah daun yang mendambakan matahari
Namun dikala tempo yang lain, kau terlampau butuh hujan
Jika tutur kataku bisu untuk mengutarakan
Biarlah aksara puisi yang tak bungkam
Ku tahu hujan adalah rumah esensial bagimu
Tapi kurasa mataharipun ingin kau anggap hadir
Dari dua kepentingan yang lestari menyertai alurmu
Hujan yang senantiasa kau peran utamakan
wajar, bila sesekali matahari cemburu atas hujan
Aku matahari, mampukah aku menggapai peran utama hidupmu?