Tidak perlu malu bagi kalian para pemilih milenial untuk ikut mencari dan memilih siapakah tokoh pemimpin yang cocok dengan keinginan kalian. Tidak perlu malu jika kalian ingin mengemukakan pendapat tentang kriteria pemimpin seperti apa yang cocok dihati kalian.
Di umur 17 tahun bahkan kurang sekalipun adalah hal yang wajar jika seseorang remaja ingin ikut andil dalam hal politik. Contohnya saja tentang pemilihan calon pemimpin daerah atau bahkan calon presiden yang baru-baru ini terjadi dan akan terjadi.
Hal itu tentu sangat wajar apalagi melihat usia 17th adalah patokan umur bagi pemilih pemula.
Golput memang bukan pilihan, update photo jari di IG bukti mencoblos itu terserah kalian. Hanya saja perlu diketahui pemilihan umum bukan hanya tentang kamu golput atau tidak.
Banyak artian politik diluaran sana, entah dari ahli atau bahkan Wikipedia. Namun kadang para generasi milenial hanya menganggap politik hanyalah untuk memilih pemimpin, memilih penguasa, memilih siapa orang yang akan duduk dikursi jabatan sana.
Mengetahui politik adalah hal yang penting dikehidupan kita. Politik (bisa jadi) adalah seni, dan (mungkin) akan banyak "seniman" didalam sana. Entah tukang acting, narrator ulung atau sebagainya. Jadi harus pandai-pandailah kita memilih mana politik yang bersih dan mana politik yang kotor ditangan.
Memilih pemimpin berarti mengamini kebijakan kehidupan bernegara kita kedepannya. Maka dari itu sebelum memutuskan pilihan lalu update photo tinta ditangan. Sebaiknya cari dan bandingkan dulu rekam jejak politik dan kepemimpiannya. Kalau sudah lebih condong kemana. Tak perlu malu mengutarakan pendapat politik kalian, tak perlu malu mengutarakan keberpihakan.
Tak perlu malu dengan pandangan aneh
"Kenapa sih kamu ngikutin politik?"
"Kenapa sih segitunya sama politik?" tak perlu malu.
Justru hal aneh adalah jika ada remaja seumuran itu bersikap skeptic dengan berpendapat