Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa STKIP Gali Metode Unik Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Tunarungu di SLB YKK Pacitan

Diperbarui: 16 Januari 2025   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama mahasiswa, guru dan para siswa SLB YKK Pacitan. Sumber: Tim Dokumentasi Mahasiswa

Pacitan, 14 Januari 2025---Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris melakukan kegiatan observasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) YKK Pacitan pada Selasa, 14 Januari 2025. Observasi ini bertujuan untuk memahami metode pengajaran yang diterapkan oleh guru dalam mendidik anak tunarungu, khususnya pada pembelajaran Bahasa Inggris.

Berlokasi di Craken Kulon, Sumberharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, SLB YKK Pacitan menjadi salah satu tempat pembelajaran yang dikhususkan bagi anak berkebutuhan khusus. Sri Budiarti, salah satu guru anak tunarungu di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa mendidik anak dengan hambatan pendengaran membutuhkan pendekatan yang unik.

"Saat mengajar anak tunarungu, kita harus berbicara dengan pelan, memastikan gerakan bibir jelas, menggunakan tangan sebagai peraga, serta mengandalkan metode visual untuk mempermudah pemahaman mereka. Cara ini paling efektif membantu mereka memahami pelajaran," tuturnya.

Selama observasi, mahasiswa melihat bagaimana setiap kelas di SLB YKK Pacitan memiliki jumlah siswa yang sangat terbatas, tidak lebih dari sepuluh anak.  Anak-anak tunarungu di SLB ini sering kali berasal dari sekolah lain yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan mereka secara optimal.

Salah satu metode unik yang digunakan oleh guru di SLB YKK Pacitan adalah dengan memanfaatkan objek nyata sebagai media pembelajaran. Sebagai contoh, guru memberikan objek daun kepada anak dan menuliskan kata "daun" di atasnya kemudian diberikan terjemahan Bahasa Inggris. Metode ini memungkinkan siswa tidak hanya belajar mengenai kata dan pengucapannya, tetapi juga dapat melihat dan merasakan objek tersebut, membantu mereka dalam memvisualisasikan kata-kata dengan lebih konkret dan kemampuan lebih tinggi dalam mengingat kosa kata. Dampaknya terlihat pada kemampuan siswa dalam menggambar, di mana mereka dapat menghubungkan kata dengan gambar atau objek nyata secara lebih kreatif. Bahkan, beberapa siswa berhasil memperoleh prestasi dalam bidang seni menggambar, menunjukkan perkembangan kemampuan visualisasi dan ekspresi mereka.

Pembelajaran Bahasa Inggris di SLB YKK Pacitan berbeda dengan sekolah pada umumnya. Karena keterbatasan pemahaman mereka, siswa kelas 6 hanya diajarkan materi setara dengan kelas 1 di sekolah reguler. Metode pengajaran dirancang sedemikian rupa agar materi lebih sederhana dan dapat diterima dengan baik.

Observasi yang dilakukan mahasiswa STKIP ini memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya kreativitas dan adaptasi metode dalam mendidik anak berkebutuhan khusus. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk menciptakan metode pengajaran yang lebih inklusif dan efektif di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline